Postingan

Puisi: Menyusuri Jalan Berlumpur (Karya Dimas Arika Mihardja)

Menyusuri Jalan Berlumpur (: Neni Lidia Iswandi) Jalan terjal berliku menuju istana cinta, sungguh pepohonan ranggas di tepi jalan, angin ingin…

Puisi: Menerima Surat (Karya Mustafa Ismail)

Menerima Surat (1) (- Sajak buat Ayah) Ini adalah langit, membentang dalam gigil siapa tidak gemetar saat pa…

Puisi: Lagu Sedih Wanitaku (Karya Doel CP Allisah)

Lagu Sedih Wanitaku Seekor burung melintasi waktu menertawakan musim yang berlalu segera mimpi mengisi tanggal dan hari dalam tidurnya, see…

Puisi: Jika Rindu Itu Tak Berbahaya (Karya Doel CP Allisah)

Jika Rindu Itu Tak Berbahaya Aku akan datang selepas dini hari barangkali engkau membawa beberapa baju ganti …

Puisi: Lagu Sepi Batinku (Karya Doel CP Allisah)

Lagu Sepi Batinku Diam-diam aku datangi sepi dalam hujan, dalam lembab embun lalu pelan-pelan kuusap keningnya dingin kaku Dingin da…

Puisi: Tanaman Tahun (Karya Afrizal Malna)

Tanaman Tahun Satu dua orang datang satu dua orang pergi Pohon tumbuh sendiri, sapi berjalan sendiri Kemarin aku berjanji menjengukmu Nont…

Puisi: Taman (Karya Mahdi Idris)

Taman Di tanaman ini ada kerinduan yang terpendam. Bertahun lamanya tertanam bersama akar bunga dan rerumputan yang senantiasa memberi asa aku kem…

Puisi: Kebun (Karya Agit Yogi Subandi)

Kebun Terima kasih telah memilihku sebagai kebunmu: lahan belukar yang telah melewati cuaca cerah dan muram. di tubuhku, suara-suara tumbuh dan be…

Puisi: Luka Ini (Karya Mustiar AR)

Luka Ini Malam ini Ia mengemas lukanya Nyeri ia bawa berlari Di matanya Sungai sudah mengering Hingga insan menjadi keriting Ibu …
© Sepenuhnya. All rights reserved.