Postingan

Puisi: Taman (Karya Mahdi Idris)

Taman Di tanaman ini ada kerinduan yang terpendam. Bertahun lamanya tertanam bersama akar bunga dan rerumputan yang senantiasa memberi asa aku kem…

Puisi: Kebun (Karya Agit Yogi Subandi)

Kebun Terima kasih telah memilihku sebagai kebunmu: lahan belukar yang telah melewati cuaca cerah dan muram. di tubuhku, suara-suara tumbuh dan be…

Puisi: Luka Ini (Karya Mustiar AR)

Luka Ini Malam ini Ia mengemas lukanya Nyeri ia bawa berlari Di matanya Sungai sudah mengering Hingga insan menjadi keriting Ibu …

Puisi: Camar Putih (Karya Mustiar AR)

Camar Putih Begitu riang camar laut bermain di deru ombak mengepak sayap di teluk samudera Meulaboh keruh lalu turun sekejap memungu…

Puisi: Biar (Karya Mustiar AR)

Biar Kalau saja langit bisa kutampal  akan kutampal langit itu biar orang miskin itu tak kehujanan biar orang miskin itu tak kepanasan.…

Puisi: Menyulam Hati (Karya Mustiar AR)

Menyulam Hati Bagai ditusuk ribuan jarum perih saat angin dirui bisikan berita sedih itu O... bunga yang selalu kupupuk dengan setia k…

Puisi: Malam (Karya Mustiar AR)

Malam Angin berpusing di pucuknya Ranting-ranting gemetar Hatinya kecut Aku... Analisis Puisi: Puisi "Malam" karya Mustiar…

Puisi: Balada Sandal Jepit (Karya Mustiar AR)

Balada Sandal Jepit Oi nyeri terasalah saat jejak kecilnya dilangkahi sepatu lars ia mencibir: apa yang kau banggakan kalian tak lebi…

Puisi: Petani Kata (Karya Agit Yogi Subandi)

Petani Kata berkali-kali ia berjalan dengan hujaman tombak-tombak matahari di punggungnya, hingga legam lehernya menjadi semakin tebal dan kebal…
© Sepenuhnya. All rights reserved.