Postingan

Puisi: Asmaradana (Karya Goenawan Mohamad)

Asmaradana Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun, karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta l…

Puisi: Sebuah Jaket Berlumur Darah (Karya Taufiq Ismail)

Sebuah Jaket Berlumur Darah Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah berbagi duka yang agung Dalam kepedihan b…

Puisi: Surat Amplop Putih untuk PBB (Karya Taufiq Ismail)

Surat Amplop Putih untuk PBB (kepada Sekjen Boutros Boutros-Ghali) Dulu aku pada PBB percaya penuh sekali Keti…

Puisi: Gelapnya Kehilangan (Karya Faizul Mufid)

Gelapnya Kehilangan Di bawah rembulan redup yang menggelayut, Bayangan gelap menyelimuti kisah kita. Wanita yang kucintai, kini menyepi ke alam gelap…

Puisi: Sesuatu yang Mengasyikkan (Karya Moh. Ghufron Cholid)

Sesuatu yang Mengasyikkan : Farrohah Ulfa Sesuatu yang mengasyikkan Membuka lembar pertama ramadhan Bersamamu tulang rusukku Kau sajikan menu buka De…

Puisi: Perihal Hujan (Karya Ehfrem Vyzty)

Perihal Hujan "Sayang kenapa takut hujan?" Tanyamu saat langit sedang berkabung "Aku benci kehilangan" jawabku "Apa korelasi…

Puisi: Menjelang Pulang (Karya Melki Deni)

Menjelang Pulang (1) Pagi ini aku bertanya bagi diri sendiri: "Jika aku pulang, apakah hatimu pergi?" Dalam Kitab Sejarah pulang adalah kem…

Puisi: Kisah Sang Pengembara (Karya Okto Son)

Kisah Sang Pengembara Dia disuruh untuk pergi Pergi dari tempat tinggalnya Dari sanak saudaranya Dari rumah bapanya Rasanya sangat berat meninggalkan…

Puisi: Sesederhana Itu (Karya Ehfrem Vyzty)

Sesederhana Itu Sesederhana itu aku mencintaimu Dengan rimbunan kata berjelaga menjajah wajahmu Tanpa lelah Sesederhana itu aku menyayangimu Dengan s…
© Sepenuhnya. All rights reserved.