Postingan

Puisi: Aku Ingin Menjadi Batu di Dasar Kali (Karya Kriapur)

Aku Ingin Menjadi Batu di Dasar Kali Aku ingin menjadi batu di dasar kali Bebas dari pukulan angin dan keruntuhan Sementara biar oran…

Puisi: Kalah (Karya Kriapur)

Kalah diburu sukmaku di sepanjang langit berdarah ringkik kuda dan mega yang lelah angin luka di lembah-lemb…

Puisi: Cuaca di Sorga (Karya Kriapur)

Cuaca di Sorga Cuaca di sorga saat ini buruk, katanya kucatat bisik kemarau daun berkelakar dengan hari gugurnya jatuh dari mata …

Puisi: Natal di Gurun Pertempuran (Karya Kriapur)

Natal di Gurun Pertempuran Aku tak bisa berkata-kata lagi padamu burung punya keteduhan dari sayapnya sendiri angin punya keteduhan dari s…

Puisi: Jalan (Karya Kriapur)

Jalan Dalam tidur terbentang sebuah jalan di luar jendela yang kupandang angin gagal mencapai puncak lalu matahari luruh seperti gerimis. …

Puisi: Kupu-Kupu Kaca (Karya Kriapur)

Kupu-Kupu Kaca Sehabis meninggalkan jejak kemarau lama lalu kupu-kupu menjadi kaca Aku makin mengerti keluh bumi ini Malam menjadi jal…

Puisi: Prahara Burung-Burung (Karya Kriapur)

Prahara Burung-Burung Setiap saat laut itulah yang memecah dan membangkitkan gemuruh resah di atas ranjangku tersayat bayang-bayang lusuh …

Puisi: Kupahat Mayatku di Air (Karya Kriapur)

Kupahat Mayatku di Air Kupahat mayatku di air namaku mengalir pada batu dasar kali kuberi wajahku pucat dan beku. Di mana-mana ada …

Puisi: Para Pembakar (Karya Kriapur)

Para Pembakar pembakar-pembakar berjalan dari kampung menuju kota yang bersimpah luka lalu membakar harta, membakar rumah-rumah …
© Sepenuhnya. All rights reserved.