Postingan

Puisi: Sebuah Potret Senja (Karya Kriapur)

Kuta: Sebuah Potret Senja pantai Kuta telanjang coklat terbaring di pinggir matahari barat cintamu debur ombak lautan dan serintis angin selatan hang…

Puisi: Lepas (Karya Kriapur)

Lepas di larut perjalanan senyap menggigilkan bulan sepotong angin maut mengasah gerimis malam dalam gelap akupun diam dan di luar pohon-pohon mengul…

Puisi: Doa (Karya Kriapur)

Doa (1) Apakah yang layak kupersembahkan kepada-Mu mimpi burukku masih berkecamuk seakan dengan darah kulukisi langit yang sudah penuh denga…

Puisi: Soliloqui (Karya Kriapur)

Soliloqui akhirnya akupun tahu bahwa daging dan asap akan terlempar dalam gelap tapi apakah makna senyap? banyak di antara kita telah mengatakannya: …

Puisi: Setiap Menjelang Musim Gugur (Karya Kriapur)

Setiap Menjelang Musim Gugur setiap menjelang musim gugur kudengar daun-daun menyanyikan lagu puji-pujian kepada angin yang bakal datang membawa kisa…

Puisi: Aku Batu (Karya Kriapur)

Aku Batu Aku jadi batu Di dasar kali Sempurna merasakan sepi Dalam alir manusiawi Aku menyentuh bahagia, tak ada kabut Datang berkemelut Dunia dari d…

Puisi: Kepada Pattimura (Karya D. Zawawi Imron)

Kepada Pattimura kala tali gantungan erat menjerat gagang lehermu, senyum cantik kemerdekaan menyingsing dari bibirmu o, hembusan napasmu, tak ada ar…

Puisi: Ayam (Karya D. Zawawi Imron)

Ayam aku akan belajar pada ayam mengais-ngais halaman nasib sebiji remah dipatuk kupatuk remah alam yang kejam kupatuk pada ombak yang menggelegak ay…

Puisi: Beban (Karya D. Zawawi Imron)

Beban di bawah pikulan yang kaku itu adalah pundakku sejarah berjalan ke saujana dengan lagu berduri sebelum orang sempat bertanya apa tak sebaiknya …
© Sepenuhnya. All rights reserved.