Postingan

Puisi: Air Mata (Karya Isma Sawitri)

Air Mata Keringkan airmatamu Tapi catat butirnya satu persatu Taklukkan amarahmu Transformasikan dalam jurus-jurus tahan peluru …

Puisi: Terima Kasih (Karya Isma Sawitri)

Terima Kasih berlalulah matahari berlalulah bulan terima kasih bagi setiap kehadiran kehadiran murni karena udara belum terken…

Puisi: Senja Nipah (Karya Isma Sawitri)

Senja Nipah Senja melambai di pucuk-pucuk nipah pucuk-pucuk langitnya pucat antara gerimis hampir tiada Deru debu kembalikan haru kesumat rindu pulan…

Puisi: Ubud (Karya Isma Sawitri)

Ubud yang emas adalah padi yang hijau adalah padi yang bernas sesungguhnya padi yang bergurau kiranya padi inilah kebenaran pe…

Puisi: Menentang Lawan (Karya Armijn Pane)

Menentang Lawan Dataran Garut terbentang di muka, Gunung mengepung sekeliling, Dua gadis gagah perkasa, Serdadu menanti menentang musuh. Apatah juga …

Puisi: Bintang Merdeka (Karya Armijn Pane)

Bintang Merdeka Dari jendela aku meninjau, Bayangan pohon menggelap di mukaku, Memagar hati dan pandanganku, Hati mengeluh bertambah rusuh. Mata mene…

Puisi: Jiwa Telah Meranggas (Karya Armijn Pane)

Jiwa Telah Meranggas Jiwaku pohon telah meranggas Terunjam terhening di senja hati Mengedangkan tangan tegang mati Hari bening tenang suci Bulan bers…

Puisi: Candra (Karya Sanusi Pane)

Candra Badan yang kuning-muda sebagai kencana, Berdiri lurus di atas reta bercaya, Dewa Candra keluar dari i…

Puisi: Lautan Waktu (Karya Sanusi Pane)

Lautan Waktu         Jiwaku telah lama merenang lautan waktu dan aku berhenti, membiarkan diriku dipermainkan ge…
© Sepenuhnya. All rights reserved.