Postingan

Puisi: Rindu (Karya Asmara Hadi)

Rindu Di bawah langit bertabur bintang Tiada berawan, permai syahdu Di pasir pantai aku terlentang Mendengar ombak rindu berlagu Air mataku berlinang…

Puisi: Dimas, Hujan Genangan Sajakmu (Karya D. Kemalawati)

Dimas, Hujan Genangan Sajakmu Dimas, kamu gagah bisikku kamu tengadah membiarkan hujan menderas di wajah…

Puisi: Trotoar (Karya D. Kemalawati)

Trotoar Trotoar itu menyisakan debu kadangkala berhias merah berdarah-darah dalam waktu lama orang-orang mempercepat langkah memaling muk…

Puisi: Menuju-Mu (Karya D. Kemalawati)

Menuju-Mu Malam rembulan gamang hati bersayap lumpuh menuju-Mu dalam jejak sunyi terasa malu. Banda A…

Puisi: Malam Kata Tanpa Cahaya (Karya D. Kemalawati)

Malam Kata Tanpa Cahaya Malam di pendapa kau kirim aku busa kata kita tiup bersama melayang di ujung mata …

Puisi: Kepada Pemburu Petani (Karya Sabar Anantaguna)

Kepada Pemburu Petani Jangan tuan membantai bulan jangan tuan maki mentari kami pun bintang-bintang di langit berjaga malam dan siang. Kalau tuan ber…

Puisi: Man Doblang (Karya Sabar Anantaguna)

Man Doblang Man Doblang, ooi, Man Doblang datang di ladang bercangkul rompang tanah padas hati pun keras malam menjelang teringat pulang. Man Doblang…

Puisi: Kader Tani dan Aku (Karya Sabar Anantaguna)

Kader Tani dan Aku Satu yang sama kita punya Satu yang sama kita cinta hati mencamuk berwarna dalam diri. Lagu yang sama kita dengar Lagu yang sama k…

Puisi: Yang Bertanah Air Tapi Tidak Bertanah (Karya Sabar Anantaguna)

Yang Bertanah Air Tapi Tidak Bertanah Yang bertanahair, tapi tidak bertanah, mengucap merdeka untuk bapak-bapak. Hitunglah kerja kami, warna pelangi …
© Sepenuhnya. All rights reserved.