Postingan

Puisi: Dago (Karya Agam Wispi)

Dago kelam malam ini lebih kelam desa petani namun setiakawan-pekerja abadi seterang cemerlang mentari pagi Bandung, 20 Januari 1951 Sumber: Yang Tak…

Puisi: Semalam (Karya Agam Wispi)

Semalam pundak hitam berbasahan di ciliwung sekali air kotor mengerjap dikerdip oplet berkejaran terbangun aku dari cerita yani pertarungan tak kenal…

Puisi: Di Tikungan Jalan (Karya Agam Wispi)

Di Tikungan Jalan kubaca wajahmu degupnya kereta api pagi kudengar jantungku di baliknya api adakah antara kita malam pengabisan jika kau termangu ak…

Puisi: Turang (Karya Agam Wispi)

Turang kepada dan dari tangan Amrus Natalsja taburan kamar ini dicengkam dua warna gadis danau dan kemboja kota yang tinggal satu adakah ditatapnya s…

Puisi: Gadis Tani (Karya Agam Wispi)

Gadis Tani pernah rumput-rumput bermusim bunga di hijau padang mekar tak berbau dan di pagi segar gadis tani tak berdandan percikan lumpur kering di …

Puisi: Czardas (Karya Agam Wispi)

Czardas mengapakah dia di sini kalau bukan bunga-bunga sedang kembang panen penuh di tiap rumah? hidup sedang menjadi anggur, biola riang di sancouss…

Puisi: Di Atas Bukit (Karya Agam Wispi)

Di Atas Bukit di bahuku tersimbai jalinan tocang seperti ulos -- katanya: aku kedinginan antara kami murninya kerelaan hanya tuak tahu danau tinggal …

Puisi: Batu Gorga (Karya Agam Wispi)

Batu Gorga buat batara lubis pagi sudah tak bertepi digiring awan ke puncak tusam penghuni miskin dan tandusnya hati tak lagi mengharap karena harap …

Puisi: Canda Hari Pertama (Karya Sabar Anantaguna)

Canda Hari Pertama belanak di periuk bila mengantuk tidurlah duduk Bukan Hotel Indonesia Tanpa harga Di mana harga diri Di etalase atau dalam hati? S…
© Sepenuhnya. All rights reserved.