Puisi: Istirahat (Karya Sabar Anantaguna) Istirahat Tangan diborgol diikat kaki meja Jangan mendongkol Tak ada hak bicara Dan untuk apa bicara? Sumber: Puisi-Puisi dari Penjara (2010) Analisi…
Puisi: Interogasi (Karya Sabar Anantaguna) Interogasi Siapa namamu namaku cinta Di mana rumahmu di hati manusia Apa pekerjaanmu memperindah dunia Apa duniamu kamar tiga kali dua kalau sakit ti…
Puisi: Bukan Teka‐teki (Karya Sabar Anantaguna) Bukan Teka‐teki Bila elang dikalahkan sikatan tahukah kau rahasia kekuatan Bila sikatan tak mampu melebur elang tahukah kau rahasia kekuatan Awan t…
Puisi: Puncak Malam (Karya Sabar Anantaguna) Puncak Malam jam satu sepi temanku belum kembali Pintu didorong temanku datang digotong Sepi mengamuk dipecah ayam berkeruyuk tak lagi mengantuk Se…
Puisi: Kisah Sepatu (Karya Sabar Anantaguna) Kisah Sepatu Sepatu simpang siur Tubuh dibentur Siapa tergiur? Dalam tersungkur Siapa suka melagur Sumber: Puisi-Puisi dari Penjara (2010) Analisis P…
Puisi: Suara Dinding Penjara (Karya Sabar Anantaguna) Suara Dinding Penjara Ruang bisu hanya hitam Rasa rindu timbul tenggelam Sepi sel sebelah, seorang tahanan gantung diri Tekanan batin lebih menyiksa …
Puisi: Seorang Buangan (Karya Sabar Anantaguna) Seorang Buangan Daun nyiur melentur di kampung kaki gunung air jernih dari bukit kayu putih Kembang ilalang bergoyang angin bermain hutan sagu mender…
Puisi: Malam Bulan Purnama (Karya Sabar Anantaguna) Malam Bulan Purnama Lumut‐lumut... menyelimuti tembok selku gemeretak pintu sebelahku Panggilan diperiksa Semua tahu apa artinya Nyamuk‐nyamuk memenu…
Puisi: Siapa Penjahat? (Karya Sabar Anantaguna) Siapa Penjahat? Satu Satu Setiap hari ada yang mati Satu Satu Setiap hari bertanya diri Apakah giliran akan datang? Jatah 150 butir jagung kaki‐kak…