Postingan

Puisi: Pesta Tani (Karya Agam Wispi)

Pesta Tani (1) gerimis pagi bukan halangan hujan bunga padi pada tanah-tanah rebutan mereka kenal cinta dan harapan mereka tahu kerja dan juang alam …

Puisi: Oktober (Karya Agam Wispi)

Oktober sekali-sekali dia datang bagai petani sedang panen bagai buruh sedang gajian sekali-sekali dia datang pergi lagi tak pernah hilang satu-satun…

Puisi: Dua Kelahiran (Karya HR. Bandaharo)

Dua  K elahiran (1) dia petualang yang kecarian tanpa kehilangan dan dia rindu. bayangkan kerinduan tak ada yang dirindui dan dia duka. bayangkan ked…

Puisi: Kembalikan kepada Sejarah (Karya HR. Bandaharo)

Kembalikan kepada Sejarah Aku tertegun di tepi laut dirasuk sangsi. Akan kubuangkah beban duka dan rindu ini lalu kembali ke dunia snob mengenakan sa…

Puisi: Kesedihan (Karya Agam Wispi)

Kesedihan buat Berlina Mirajani jika kerja negeri berlupa dari duka makan-malam makan-siang entah di mana beratlah langkah pulang sebab pintu yang di…

Puisi: Corat-coret Dinding (Karya Agam Wispi)

Corat-coret Dinding memang kalian negarawan sedikit baik kalau tidak akan kami coret dinding-dinding lihatlah, harga beras meloncat naik harga manusi…

Puisi: Oktober 1917 (Karya HR. Bandaharo)

Oktober 1917 Bersama dengan dentuman meriam     dari kapal perang Aurora         nama Lenin ditembakkan ke angkasa; dan seperti bom api     pecah men…

Puisi: Si Buang (Karya HR. Bandaharo)

Si Buang (1) Dia tertegun di depan pintu Perempuan itu senyum datang menyambut -        Selamat datang          Aku sabar menanti sampai hari ini    …

Puisi: Metropolis (Karya HR. Bandaharo)

Metropolis - X Untuk Joshi Hota Hanya kemenangan, percayalah, hanya kemenangan mampu mendukung kebenaran dan keadilan. Bukan kejujuran. Kejujuran ada…
© Sepenuhnya. All rights reserved.