Postingan

Puisi: Satu Mei di Gunung (Karya Agam Wispi)

Satu Mei di Gunung kecil motor ini dicengkam gunung nganga jurang, tapi kutahu pulang dan pergi ada yang menunggu pesta tugas suara gong jabat-salam …

Puisi: Lagu Pohon Pala (Karya Beni R. Budiman)

Lagu Pohon Pala Waktu selalu menolak bumi Menjadi abadi Karenanya jenis kelamin Tak lagi guna:  Semua hamba Semua iba Sebuah jembat…

Puisi: Guernica (Karya Beni R. Budiman)

Guernica * Runtuhan puing itu selalu bercerita di matamu Jaga bercak hitam sisa kobaran api yang geram Bertahun air mata pun tak kuasa memupu…

Puisi: Sahabat (Karya Agam Wispi)

Sahabat dua kali dimamah maut oleh cinta hidup tertambat baru berarti mereguk hidup jika derita duka sah…

Puisi: Tanah Kelahiran (Karya Idrus Tintin)

Tanah Kelahiran Di sini kapal oleng-gemoleng angin tak ramah nakhoda asyik di kemudi kelasi tertimbun tali-temali penump…

Puisi: Demokrasi (Karya Agam Wispi)

Demokrasi jenderal, telah kami pasang bintang-bintang di dada kalian dari rejam tuan tanah dan lintah kutuntut bintangmu: mana tanah?! …

Puisi: Unyang (Karya HR. Bandaharo)

Unyang bocah itu lahir di hutan rambung belum sempat belajar dari pepohonan dan kicau margasatwa ibu membawanya merantau ke daerah pantai dilarikan d…

Puisi: Viva Cuba! (Karya HR. Bandaharo)

Viva Cuba! Pada saat-saat ini jantung kami berdetak untuk kau dan kemenanganmu, Kuba patriotik! Tekadmu Patria o Muerte mengetuk dada kami membangun…
© Sepenuhnya. All rights reserved.