Postingan

Puisi: Teka-Teki Riau (Karya Raudal Tanjung Banua)

Teka-Teki Riau ( - sebuah variasi teka-teki rakyat ) Berpayung bukannya raja bersisik bukannya ikan dulu k…

Puisi: Revolusi Jalan Terus (Karya HR. Bandaharo)

Revolusi Jalan Terus Kawan-kawan, mereka telah menelanjangi dirinya di depan kaca, dan bagi kita terbuka semua rahsia; lihatlah nyala, kebalikan sega…

Puisi: Embun (Karya Raudal Tanjung Banua)

Embun Wahai kelopak mawar yang tawar Wahai daun pisang yang terberai Wahai daun talas yang timpas Beri aku embun pengusir haus gurun! …

Puisi: Intermezzo (Karya HR. Bandaharo)

Intermezzo untuk jani & wispi menelentang dalam perahu bercermin langit; bulan serasa dalam pelukan dan lampu-lampu sekitar jauh, jauh. sepanjang…

Puisi: Seorang Lapar (Karya Raudal Tanjung Banua)

Seorang Lapar Seorang lapar meminta nafas kepada batu-batu dan cadas Kaukah yang menutup mata saat fajar tel…

Puisi: Dari Kelahiran kepada Kelahiran (Karya HR. Bandaharo)

Dari Kelahiran kepada Kelahiran untuk sastrawan-sastrawan Kuangsi (I) Nanning! Kuiling! Dua permata Kuangsi menatahi mahkota kemenangan juang. Perlaw…

Puisi: Hutan Sakti bagi Perimba (Karya Raudal Tanjung Banua)

Hutan Sakti bagi Perimba (1) Di manakah gerangan hutan sakti bagi perimba? Hutan yang tak dimasuki tapak kaki manusia tak tersentuh telapak ta…

Puisi: Kaum Penggarap Tanah (Karya HR. Bandaharo)

Kaum Penggarap Tanah untuk Sabar Sitepu Alangkah bahagia tewas di bumi kelahiran mempertahankan tanah dan kampung halaman; tanah, air serta udara nya…

Puisi: Di Mana-Mana Bunga Menjadi Mekar (Karya HR. Bandaharo)

Di Mana-Mana Bunga Menjadi Mekar untuk Njoto Dia seorang penyair dan seorang pejuang ke mana datang membawa sajak dan nyanyi serta kata bersayap yang…
© Sepenuhnya. All rights reserved.