Postingan

Puisi: Hutan (Karya D. Zawawi Imron)

Hutan Lagumu gemuruh Menampilkan berpuluh elang berpuluh banteng Di hutan-hutan sangsiku Angin yang runtu…

Puisi: Kuterima Kabar dari Kampung (Karya Wiji Thukul)

Kuterima Kabar dari Kampung kuterima kabar dari kampung rumahku kalian geledah buku-bukuku kalian jarah tapi aku ucapkan banyak terima ka…

Puisi: Solitude (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Solitude yang paling mawar yang paling duri yang paling sayap yang paling bumi yang paling pisau yang paling risau yang paling nancap yang paling dek…

Puisi: Wahai Pemuda Mana Telurmu? (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Wahai Pemuda Mana Telurmu? Apa gunanya merdeka kalau tak bertelur? Apa gunanya bebas kalau tak menetas? …

Puisi: Doa di Jakarta (Karya W.S. Rendra)

Doa di Jakarta Tuhan yang Maha Esa, alangkah tegangnya melihat hidup yang tergadai, fikiran yang dipabrikkan, dan masyarakat yang diternakk…

Puisi: Pot (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Pot pot apa pot     itu pot kaukah pot aku                        pot pot pot yang jawab     pot pot pot     pot kaukah pot itu yang jawab     pot po…

Puisi: Khotbah (Karya W.S. Rendra)

Khotbah Fantastis. Di satu Minggu siang yang panas di gereja yang penuh orangnya seorang padri muda berdiri di mimbar. Wajahnya mo…

Puisi: Indonesia, Tumpah Darahku (Karya Muhammad Yamin)

Indonesia, Tumpah Darahku Bersatu kita teguh Bercerai kita jatuh Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbu…

Puisi: Doa Orang Lapar (Karya W.S. Rendra)

Doa Orang Lapar Kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam. Jutaan burung-burung gagak bagai awan yang hitam. O Allah! Burung ga…
© Sepenuhnya. All rights reserved.