Postingan

Puisi: Anak Seorang Perempuan (Karya Joko Pinurbo)

Anak Seorang Perempuan Hingga dewasa saya tak pernah tahu saya ini sebenarnya anak siapa. Sejak lahir saya diasuh dan dibesarkan Ibu tanpa k…

Puisi: Kenangan Anak-Anak Seragam (Karya Wiji Thukul)

Kenangan Anak-Anak Seragam pada masa kanak-kanakku setiap jam tujuh pagi aku harus seragam bawa buku harus mbayar ke sekolah katanya aku bodoh kalau …

Puisi: Kamus Kecil (Karya Joko Pinurbo)

Kamus Kecil Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia yang pintar dan lucu Walau kadang rumit dan membingungkan …

Puisi: Selamat Jalan (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Selamat Jalan Rumah dan gedung stasiun, perawan Pudar dan sedih dalam bayangan bulan Jalan-jalan memagar ak…

Puisi: Pekarangan (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Pekarangan Cinta. Engkau yang sudah sekali datang masuklah Menyatu diri dengan irama tanpa tepi Laut yang sel…

Puisi: Rambut (Karya W.S. Rendra)

Rambut Rambut kekasihku sangat indah dan panjang Katanya, rambut itu untuk menjerat hatiku. Sagan, 1958   Sumber:  Puisi-Puisi Ci…

Puisi: Kepada si Miskin (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Kepada si Miskin (1) Terasa aneh dan aneh Sepasang-sepasang mata memandangku Menimpakan dosa Terus terderitakanlah pandang begini?…

Puisi: Gerilya (Karya W.S. Rendra)

Gerilya Tubuh biru tatapan mata biru lelaki terguling di jalan. Angin tergantung terkecap pahitnya tembakau bendungan keluh d…

Puisi: Episode (Karya W.S. Rendra)

Episode Kami duduk berdua di bangku halaman rumahnya. Pohon jambu di halaman itu berbuah dengan lebatnya dan kami senang mema…
© Sepenuhnya. All rights reserved.