Postingan

Puisi: Lukisan Bunga (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Lukisan Bunga Melintasi abad-abad yang terbakar matahari, bunga- bunga telah kembali menguncup. dalam hujan y…

Puisi: Karena Angin (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Karena Angin Daun-daun meratap karena angin dan gerit pintu musim yang dibuka  -perjalanan yang tertatih …

Puisi: Jubah (Karya Mardi Luhung)

Jubah (: belajar dari al-busairi) Kaulah matahari . Kaulah bulan. Kaulah awan, gunung, dan udara. Kaulah yang membuat yang ada jadi merun…

Puisi: Memandang Senja yang Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Memandang Senja yang Hujan ku duduk di sini. memandang senja yang hujan. tak ada engkau. hanya angin dan sisa cahaya menyelinap dalam tem…

Puisi: Pawai Obor dalam Gerimis (Karya L.K. Ara)

Pawai Obor dalam Gerimis Pawai obor berjalan dalam gerimis Udara malam yang dingin dan manis Orang orang tegak berdiri Di ta…

Puisi: Arah (Karya Mardi Luhung)

Arah Aku mencintai yang tak terjangkau. Mencintai dengan kerahasiaan yang begitu membara dan tak lazim. Dan itu membuatku terbakar. T…

Puisi: Syair untuk Jakarta (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Syair untuk Jakarta kepada dm Sebab mesti kusimpan rindu pada batu-batu  jalanan. lalu kuhitung berapa …

Puisi: Berita Kematian (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Berita Kematian Akhirnya lepas bersama gugur daun Selembar mimpi di luar tidurmu -Tatap pun jadi jauh Men…

Puisi: Demi Cinta yang Dirindu! (Karya Nanang Suryadi)

Demi Cinta yang Dirindu! darah mancur dari dadaku! berulang belati dihunjamkan "demi cinta!" seperti kudengar aba-a…
© Sepenuhnya. All rights reserved.