Postingan

Puisi: Armend dan Newton (Karya Kinanthi Anggraini)

Armend dan Newton Andai Newton tidak ada Armend apa langit akan begitu lengang saat kita naik? : tubuhmu me…

Puisi: Kanak-Kanak yang Tertawan (Karya Nanang Suryadi)

Kanak-Kanak yang Tertawan di malam tahun baru aku mengenakan topi: home alone. kanak-kanak. o kanak yang tertawan aku ingin tetap b…

Puisi: Pembuangan (Karya Mardi Luhung)

Pembuangan Dia menipuku. Sebab dia tak punya itikad. Hanya mau membayar dengan janji. Dan karcis kapal muat ke pulau yang menumbuhkan nas…

Puisi: Tidur Berdiri di Sebuah Plaza (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Tidur Berdiri di Sebuah Plaza Bunga yang kutanam dalam tidurku, tumbuh dalam pot-pot yang tak-jadi kulukis. …

Puisi: Manusia Kerdil (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Manusia Kerdil (1) Para kerdil itu berkicau seperti  orang-orang pasar bermain batang pohon raksasa dengan ke…

Puisi: Yang Mendayung (Karya Mardi Luhung)

Yang Mendayung Aku terlalu tua untuk mengejar ke mana arah impianmu kau dayung. Balapan ini harus diakhiri. Panji di pulau-pulau biarlah untukmu…

Puisi: Di Lorong-Lorong Kehidupan (Karya Nanang Suryadi)

Di Lorong-Lorong Kehidupan mari menelusuri hingga sudut-sudut, berbagai sisi, yang tersisihkan, menerima denyut hidup, kehidupan si…

Puisi: Pascal (Karya Nanang Suryadi)

Pascal siapa namamu? pascal siapa namamu? pascal kamu pascal yang sama dengan pascal? pascal yang nama akhir atau nama dep…

Puisi: Kertas (Karya Mardi Luhung)

Kertas (: bagaimana mungkin kita tak berumah) Di kertas kau menggambar rumah. Rumah yang mengambang. Tanpa tanah, rumput, dan pohon. Lalu, d…
© Sepenuhnya. All rights reserved.