Puisi: Bahana Perdamaian (Karya Sides Sudyarto D. S.) Bahana Perdamaian Hai manusia sedunia, dengarlah Kami rakyat Indonesia berseru Kepadamu: Ulurkan tanganmu, wahai penduduk bumi Mari bersatu padu, mem…
Puisi: Batas (Karya Mardi Luhung) Batas Pemuda ganteng itu tak langsung pergi. Pelan-pelan sepasang sayapnya dilepas dan diletakkan di beranda. Katanya: "Izinkan sejenak aku…
Puisi: Berulang Kali Aku Tersesat di Jalan dan Gangmu, Jakarta! (Karya Nanang Suryadi) Berulang Kali Aku Tersesat Di Jalan dan Gangmu, Jakarta! jakarta tak menyambutku dengan ucapan selamat datang , selain dengan hardikan …
Puisi: Perempuan Nila (Karya Mardi Luhung) Perempuan Nila "Aku selalu memburu. Aku tak bisa diburu!" Ya, orang anonim mengelak. Dipikir pulau hanya kebun taruhan. Kartu dikocok. D…
Puisi: Musim Pelangi Hitam (Karya Kinanthi Anggraini) Musim Pelangi Hitam Desiran udara dalam nafas senantiasa tercipta dalam palung senja seluas segara. Yang tak …
Puisi: Lilin-Lilin Empat Lima (Karya Sides Sudyarto D. S.) Lilin-Lilin Empat Lima Jiwa-jiwa pahlawan terbit menyinari kegelapan Zaman hitam yang menimpa Tanah Air tercinta Semangat patriot menyinar membimbing…
Puisi: Tuhan, Kepada Siapa Aku Harus Mengadu? (Karya Kristian Ndori) Tuhan, Kepada Siapa Aku Harus Mengadu? Tuhan, kepada siapa aku harus mengadu Jalan ini sungguh membingungkan Aku, selalu mengikis luka yang tak perna…
Puisi: Telur Asin (Karya Mardi Luhung) Telur Asin Aku memakan telur asin. Dengan kuning yang berminyak. Dan aku teringat padamu. Yang pernah berseloroh: "Kau tahu, waktu lahi…
Puisi: Di Pelabuhan Gresik (Karya Raudal Tanjung Banua) Di Pelabuhan Gresik (bagi kawan Mardiluhung) Mampir malamhari, angin keras, sauh berkarat asin laut tercecap …