Postingan

Puisi: Bunga-Bunga Mahoni (Karya F. Rahardi)

Bunga-Bunga Mahoni Pagi-pagi agustus dan bunga-bunga mahoni angin pelan-pelan sekali menjatuhkan sekuntum demi sekuntum setelah …

Puisi: Akhir Bulan Delapan (Karya Kirdjomuljo)

Akhir Bulan Delapan (1) Akhirnya tiba saat berpisah terputus sesuatu yang pernah bertali antara waktu, jarak dan peristiwa Ku …

Puisi: Tumbal (Karya Diah Hadaning)

Tumbal Anak manusia mencoba beri makna peristiwa di zamannya ekspresi pinggir telaga dalam sisa hujan mal…

Puisi: Mataram, 17 Agustus 2015 (Karya Sindu Putra)

Mataram, 17 Agustus 2015 Aku merayakan ulang tahun bagi sebatang pohon sebatang pohon yang menjadi negeri bagi 250 juta kupu-kupu A…

Puisi: Agustus (Karya Alex R. Nainggolan)

Agustus : assyifa chalisa nainggolan sembilan tahun, agustus berkemah di tubuhmu. dibangunkannya engkau dengan belajar angka dan aksa…

Puisi: Catatan Agustus (Karya Diah Hadaning)

Catatan Agustus (1): Dialog Perempuan dan Alam Bulan bening kuning emas menyinari alam sunyi menyinari alam…

Puisi: Balada Seorang Lelaki Tua Penjual Bendera (Karya Diah Hadaning)

Balada Seorang Lelaki Tua Penjual Bendera Ingatan tentang merdeka, nang masih mengental di kopi pahit kian ha…

Puisi: Wabah (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Wabah Selamping pundakmu damar melati. gemerincing merah saga mata tembaga pudar sehempas saja. Santa Maria! Di mana benteng it…

Puisi: Para Penziarah Sejarah (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Para Penziarah Sejarah Bunga-bunga berdarah ditaburkan di atas mimpi kematianku. manusia. segumpal kesamaran tipu daya dan ketelan…
© Sepenuhnya. All rights reserved.