Postingan

Puisi: Wayang Golek Tanah Priangan (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Wayang Golek Tanah Priangan dan adegan pun dimulai. Cerita telah ditulis dalam kitab cahaya membuka. Kaupun bergerak, tangan pelahan memainkan suluk …

Puisi: Sajak Palsu (Karya Agus R. Sarjono)

Sajak Palsu Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah dengan sapaan palsu. Lalu mereka pun belajar sejarah palsu dari buku-buku pa…

Puisi: Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta (Karya Sapardi Djoko Damono)

Sajak Kecil tentang Cinta (1) Mencintai angin harus menjadi siut mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus …

Puisi: Perang Ini Harus Kita Menangkan (Karya Taufiq Ismail)

Perang Ini Harus Kita Menangkan Masih adakah orang jujur di negeri kita? Adakah? Masih ada. Tapi mereka tak bersuara. Masih adakah orang waras di neg…

Puisi: Kesaksian (Karya Maskirbi)

Kesaksian Orang-orang bersumpah, menyaksikan bencana lalu menyimpan dendam di dada yang terluka. Di langit yang berdarah. Orang-orang menangis sa…

Puisi: Senja Nipah (Karya Isma Sawitri)

Senja Nipah Senja melambai di pucuk-pucuk nipah pucuk-pucuk langitnya pucat antara gerimis hampir tiada Deru debu kembalikan haru kesumat rindu pulan…

Puisi: Tahun Baru di Negeri Tanpa Suara (Karya Helvy Tiana Rosa)

Tahun Baru di Negeri Tanpa Suara Tahun baru tersungkur,  menangis di depan pintu rumahku Wajahnya memar,  dihajar petasan dan prasangka Tubuhnya limb…

Puisi: Kepada Ibuku (Karya Samadi)

Kepada Ibuku Ibuku! Gunung yang ibu suruh daki sudah kudaki, Sekarang aku baru sampai di lerengnya, Duduk sebentar di atas tunggul pohon mati, Memand…

Puisi: Kembali Tak Ada Sahutan di Sana (Karya Abdul Hadi WM)

Kembali Tak Ada Sahutan di Sana Kembali tak ada sahutan di sana Ruang itu bisu sejak lama dan kami gedor terus…
© Sepenuhnya. All rights reserved.