Puisi: Kereta yang Berangkat (Karya Dorothea Rosa Herliany) Kereta yang Berangkat Rupanya telah sampai saatnya kereta berangkat. tinggal aku yang mesti lambaikan tanga…
Puisi: Konser Sungai-Sungai (Karya Dorothea Rosa Herliany) Konser Sungai-Sungai Dari mana mengalir suara-suara tak tertangkap dalam kalbu purba. doa yang terus-menerus …
Puisi: Taman yang Terbakar (Karya Dorothea Rosa Herliany) Taman yang Terbakar Pandanglah tahun-tahun luka berserakan di lantai musim tak memberikan apa-apa bagi taman…
Puisi: Matahari yang Mengalir (Karya Dorothea Rosa Herliany) Matahari yang Mengalir Rupanya gema yang tadi kuterima, cuma gerit pintu terbuka. Usia yang kembali terpengga…
Puisi: Meja Kayu (Karya Cecep Syamsul Hari) Meja Kayu Inilah rahasia senja, usia yang terbuang, maut yang mengundang dan menghindar. Laut jauh, malam pualam. Kudengar berbag…
Puisi: Doa Seorang Manusia (Karya B. Y. Tand) Doa Seorang Manusia Tuhanku Jadikan aku batu-batu tembok kota Jakarta biar kusimpan semua rahasia penghuninya dalam diamku yang setia Karena diamku s…
Puisi: Tuhan Menciptakan Laki-Laki dan Wanita (Karya Cecep Syamsul Hari) Tuhan Menciptakan Laki-Laki dan Wanita Tuhan menciptakan laki-laki dan wanita Pada laki-laki Ia titipkan keadilan Pada wanita Ia …
Puisi: Orkestra di Halte-Halte (Karya Dorothea Rosa Herliany) Orkestra di Halte-Halte Ingin sendirian, dan kekal Menghembuskan kebosanan demi kebosanan Menunggu sampai t…
Puisi: Lukisan Dinding (Karya Dorothea Rosa Herliany) Lukisan Dinding Kau lihat matahari telah mengabadi Pada bingkai di atas ranjang tidurmu Tak perlu jendela i…