Postingan

Puisi: Hujan Bertasbih (Karya Cecep Syamsul Hari)

Hujan Bertasbih hujan bertasbih, masjid-masjid malam membiarkan keheningan tinggal dalam batin para malaikat bumi, melamakan …

Puisi: Ruang Tamu (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Ruang Tamu Waktu meninggalkan jagat semesta aku terperangkap di luar bingkai tidurmu (lukisan dinding yang …

Puisi: Jumpritan (Karya F. Aziz Manna)

Jumpritan pada mulanya semua terkumpul. berpegang pada setegak tiang. angin yang tak pernah diam. membentuk liuk lekuk. semacam tarian. godaan. k…

Puisi: Orkestra Bunga Gugur (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Orkestra Bunga Gugur Akhirnya hanya kesunyian yang kuterima dari bingkai lukisan. Pada dinding itu -tak ada…

Puisi: Dadu (Karya F. Aziz Manna)

Dadu kau lempar dadu seperti melempar nasib kami, tujuanmu hanya satu: selalu lewat tangga menuju kotak terakhir permainan ular tangga itu, sedan…

Puisi: Requiem for an Embrace (Karya Cecep Syamsul Hari)

Requiem for an Embrace Aku akan memelukmu sebelum pagi tiba Aku akan memelukmu sebelum senja tiba Setiap orang hanya memiliki sa…

Puisi: Tiba-Tiba Angin pun Merunduk (Karya B. Y. Tand)

Tiba-Tiba Angin pun Merunduk Tiba-tiba angin pun merunduk ketika sesuatu berkelebat menyapa entah siapa di antara kita Barangkali daun-daun di halama…

Puisi: Skenario yang Diulang-ulang (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Skenario yang Diulang-ulang Ketika gerimis turun di taman: aku ingat engkau. berdiri di seberang gang, menjemputku. dan kita berlindung …

Puisi: Ayah (Karya Abdurahman Faiz)

Ayah (1) Sedalam laut, seluas langit cinta selalu tak bisa diukur begitulah ayah mengurai waktu meneteskan keringat dan rindunya untukku Ayah (2) Aya…
© Sepenuhnya. All rights reserved.