Postingan

Puisi: Seekor Burung Kehilangan Dahan Tempatnya Bertengger Dahulu (Karya B. Y. Tand)

Seekor Burung Kehilangan Dahan Tempatnya Bertengger Dahulu Seekor burung mengatupkan sayapnya bertengger di atas cerobong sebuah pabrik, termenung se…

Puisi: Tidak Ada Lagi Praha yang Harus Dipertahankan (Karya Cecep Syamsul Hari)

Tidak Ada Lagi Praha yang Harus Dipertahankan Empat puluh tahun kemudian hanya ada karangan bunga separuh kuning separuh jingga …

Puisi: Pandangan Jarak Jauh (Karya F. Aziz Manna)

Pandangan Jarak Jauh (1) apa yang terjadi di kampungku telah menjadi tayangan televisi di rumahmu, gambarnya hampir sama dengan seri…

Puisi: Sajak (Karya Gus tf)

Sajak (1) Kau tentu kenal kerumun itu, gumpal kata kosong dalam benakku. Sesekali bagai ruang , tapi lebih sering hanya geronggang.…

Puisi: Laut Hitam (Karya F. Aziz Manna)

Laut Hitam di laut ini kami tidurkan beragam impian tentang penghujan, musim semi dan lengkung pelangi, di laut ini kami leburkan seluru…

Puisi: Ketika Kau Rindu pada Burung-Burung (Karya Cecep Syamsul Hari)

Ketika Kau Rindu pada Burung-Burung Tiba-tiba kau begitu rindu pada burung-burung. Kau cari di lemari plastik, asbak, buffet dan ra…

Puisi: Basilica (Karya Djamalul Abidin Ass)

Basilica ketika senja berlabuh dan lampu kota yang sayu membawa langkah ke balik pinus dimana kau menunggu dengan usia beribu kutatap kau dengan hati…

Puisi: Percakapan Senja (Karya F. Aziz Manna)

Percakapan Senja antara celah jempol dan telunjuk mekar bunga lihatlah, ayah cantik, sungguh menarik apakah itu hidup? taha…

Puisi: Yogyakarta (Karya B. Y. Tand)

Yogyakarta masih dapat kutangkap kunang-kunang bergantungan di tiang-tiang kehidupan, ketika kau berbagai kantuk dengan pelacur pasar kembang, sebelu…
© Sepenuhnya. All rights reserved.