Postingan

Puisi: Pedalangan Pop (Karya Fauzi Absal)

Pedalangan Pop (1) Kau musim kira suci Kemarau hujan jagat maya menjelajah Di hati yang tidak membekukan sungai Kira sebentar suci menanti Ini yang k…

Puisi: Dendam (Karya B. Y. Tand)

Dendam Dendam yang kukuburkan di tasik bumi setelah kupesiang tujuhhari tujuhmalam dengan sembilu pemotong pusarku dahulu Tiba-tiba bangkit mencekik …

Puisi: Berteduh (Karya Fauzi Absal)

Berteduh sehabis badai reda, gerimis seperti menumbuhkan doa-doa, seperti asap putih memuliakan pucuk-pucuk cemara. juni yang memutih, mencemerlangka…

Puisi: Sunyi Terbakar dalam Kenangan (Karya Cecep Syamsul Hari)

Sunyi Terbakar dalam Kenangan Sunyi menjemputku berabad-abad yang lalu: Tak kuingat lagi tempat itu, kecuali kenangan airmatamu y…

Puisi: Senja di Bullay (Karya Djamalul Abidin Ass)

Senja di Bullay gunung rhein dan bulan merah bersalaman di tabir jingga dan kelam rhein seolah tidak mengalir semuanya menunggu takdir tiba-tiba gere…

Puisi: Bersampan Memandang Bulan (Karya F. Aziz Manna)

Bersampan Memandang Bulan bulan bundar langit cerlang ia yang di sini terhuyung menanti Surabaya, 2002 Analisis Puisi: Pu…

Puisi: Subuh yang Zikir (Karya A. Rahim Eltara)

Subuh yang Zikir Dini hari menangis Embun meraba-raba dengan basah di luar jendela Mendung pelupuk mata, mengantongi doa subuh Tatkala aku …

Puisi: Hujan, Payung dan Mulut yang Lepas dari Kepala (Karya F. Aziz Manna)

Hujan, Payung dan Mulut yang Lepas dari Kepala (1) pagi seperti senja hanya dingin dan kelam yang bertambah kami diam menerawan…

Puisi: Percakapan Rumput dan Burung Pengembara (Karya Cecep Syamsul Hari)

Percakapan Rumput dan Burung Pengembara "Manakah yang lebih menggundahkanmu fajar atau layungkah?" Bertanya burung pe…
© Sepenuhnya. All rights reserved.