Postingan

Puisi: Diam (Karya B. Y. Tand)

Diam (2) Kautuliskan diam di pasir-pasir tak sempat terbaca angin kaudesahkan diam di gumam-gumam tak sempat terdengar angin Diamlah diam angin selal…

Puisi: Luka (Karya B. Y. Tand)

Luka Luka Adam kita basuh dengan cuka nyerinya berjangkit ke udara Hiruplah! Dosa Adam kita tebus dengan luka darahnya berceceran ke bumi Teguklah! 1…

Puisi: Perkutut (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Perkutut Sedan tangis yang turun ke hati Ada burung perkutut bersuara suatu pagi Terdengarkah itu dari sangkar tergantung — Aku pernah deng…

Puisi: Hari demi Hari (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Hari demi Hari Sanatorium Solsana Terasa hari-hari yang kering mengelepas bayang-bayang Mengisap mataku Muntah segala bunyi terpendam…

Puisi: Mahkota (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Mahkota Ketika noktah-noktah kemerlap Turun bagai mahkota di ubun-ubun Aku justru terjaga di mimpi pertama Detik-detik waktu l…

Puisi: Hidup (Karya Lazuardi Adi Sage)

Hidup Adalah permainan bulan dan matahari di telapak tangan kanan dan kiri 1978 Sumber:  Bola yang Dilambungkan (1980) Analisis Puisi: Puisi "Hi…

Puisi: Di Bandara (Karya Lazuardi Adi Sage)

Catatan Di Bandara jauh sekali negerimu di lepas landas jumboku menembus bulan senja-senja di Bandara perpisahan rubuhkan airmata kutampung jadi kola…

Puisi: Rest in Peace (Karya Kurniawan Junaedhie)

Rest in Peace ( Untuk Lazuardi Adi Sage ) Terbungkus di dalam kain kafan,  tak ada lagi nama yang bisa disa…

Puisi: Di Antara Bendera-Bendera, Engkau Berkibar Indonesia (Karya Diah Hadaning)

Di Antara Bendera-Bendera,  Engkau Berkibar Indonesia (1) Indonesia akulah anakmu  lahir dari lorong luka d…
© Sepenuhnya. All rights reserved.