Postingan

Puisi: Kiu-Kiu (Karya Beno Siang Pamungkas)

Kiu-Kiu Mulai tiga kartu kita bisa berseteru juga menggertak. Nasib terbaca di wajah masing-masing …

Puisi: Pohon Keluarga (Karya Beno Siang Pamungkas)

Pohon Keluarga (: Marga Tjan) Setelah lama terpisah oleh kesedihan dan kegembiraan masing-masing  sehabis…

Puisi: Tolak Balak (Karya Beno Siang Pamungkas)

Tolak Balak ( buat Melao ) Di pintu hatiku kutempelkan Hu bertuliskan namamu semoga kau tak pergi sete…

Puisi: Menghalau Angkara Murka (Karya Diah Hadaning)

Menghalau Angkara Murka Irama semesta irama kehidupan tiba-tiba hilang tatanan lumat jentera waktu  angka hilang makna bilangan windu ja…

Puisi: Ruwat Tangis Anak Negeri (Karya Diah Hadaning)

Ruwat Tangis Anak Negeri (1) Doa telah dilantunkan tembang wingit mengantarkan anak manusia awali langkah pe…

Puisi: Papiku (Karya Beno Siang Pamungkas)

Papiku Dia sepanjang hari minum bir bercita-cita membangun auditorium seni yang seluruh lantai dan langit-l…

Puisi: Bagong (Karya Beno Siang Pamungkas)

Bagong (: kucing yang ingin menjadi manusia) Karena tekun menggambar sketsa ikan di salah satu mimpimu, kamu…

Puisi: Usia (Karya Medy Loekito)

Usia Aku lahir dan terperangkap usia menjejali pelbagai situasi menit ke hari ke abad terkurung tak lagi …

Puisi: Keluarga Seharga Rp 491 Ribu (Karya Beno Siang Pamungkas)

Keluarga Seharga Rp 491 Ribu Kami berenang hanyut dalam mimpi panjang Tuhan Kami menjadi pasangan yang ane…
© Sepenuhnya. All rights reserved.