Puisi: Membacamu (Karya Medy Loekito) Puisi, Membacamu Luka saling mengampuni Mawar saling menikam Kata saling mengakhiri Analisis P…
Puisi: Zombie (Karya Beno Siang Pamungkas) Zombie Percuma saja berkali-kali kau kirim racun ikan, teluh dukun dan pembunuh bayaran, bombardir sinyal elektri…
Puisi: Buku-Buku di Kepalaku (Karya Beno Siang Pamungkas) Buku-Buku di Kepalaku (: buat Estu Marhaento) Kepalaku seperti lemari yang penuh buku buku tentang masakan …
Puisi: A Commemoration (Karya Medy Loekito) A Commemoration Betapa indah awal sebuah petaka tatkala cinta dan berahi tak lagi punya batas dan segumpal nilai seketika hilang makna tid…
Puisi: Sepeda (Karya Beno Siang Pamungkas) Sepeda (buat putri yang nanti berulang tahun) Aku sedang membuat sepeda fantasi. Sepeda yang bisa menimbulkan …
Puisi: Wisky yang Puitis (Karya Beno Siang Pamungkas) Wisky yang Puitis (: buat Mas Timur SS yang baik & Mas Agus Wasit yang hebat) Seorang penyair, mengirim hu…
Puisi: Angin-Angin Laut Irian (Karya Diah Hadaning) Angin-Angin Laut Irian Apa kabar lelakiku dari Sentani Yan Yapo, Yan Yapo, kupanggil kau lewat angin-angin…
Puisi: Kota Itu Bernama Jepara (Karya Diah Hadaning) Kota Itu Bernama Jepara ( 1 ) Masih kurasakan anginnya berdesir di pohon mahoni tua mengabarkan kejadian m…
Puisi: Setitik Harapan (Karya Diah Hadaning) Setitik Harapan Setitik harapan kusandarkan di celah noda menjadi bajak bijaksana mengolah tanah persawahan tua menjadi lahan subur di sit…