Postingan

Puisi: Dunia Bambu (Karya Beno Siang Pamungkas)

Dunia Bambu Dengarkan derit bambu dan nyanyikan tangis paling pilu. Hidupku berhenti pada daun kau mengali…

Puisi: Suasana (Karya Leon Agusta)

Suasana Cemas datang berbisik Ingatan mengabur Rindu terpaku dalam sepatu tua Tak tahu angan ke mana mau menuju Ada dendang masa kana…

Puisi: Ketika Agustus telah Lewat (Karya Diah Hadaning)

Ketika Agustus telah Lewat Janur-janur kuning layu terbuang di jalan-jalan dan hanyut di kali tiang-tiang ben…

Puisi: Sajak Bandung (Karya Diah Hadaning)

Sajak Bandung (1) Sebuah ruang dalam ruang seruas waktu dalam waktu serumpun kenang dalam kenang semburat…

Puisi: Terminal (Karya Beno Siang Pamungkas)

Terminal (: Prof Eko Budihardjo) Tanpa terasa, satu terminal lagi kita lalui mendekat ke alamat yang su…

Puisi: Cinta (Karya Beno Siang Pamungkas)

Cinta Haruskah kukata bila di jeda detak jangtungpun Kau ada? Analisis Puisi: Puisi "Cinta" k…

Puisi: Dengarlah Lonceng-Lonceng Berbunyi (Karya Leon Agusta)

Dengarlah  Lonceng-Lonceng Berbunyi Kelam menyergap tiba-tiba pada kami Menerkamkan kuku-kukunya Dalam jepitan taring-taring gila Jangan …

Puisi: Suatu Saat Sejarah (Karya T. Mulya Lubis)

Suatu Saat Sejarah sekarang terdampar kita ombak memecah di pintu kamar:         sekumpulan puisi         mencair diri dan kembalilah diri berjabat s…

Puisi: Pengaduan Mei, Sebuah Syair Doa (Karya Diah Hadaning)

Pengaduan Mei, Sebuah Syair Doa Berbincang dalam diam paling diam dengan-Nya di puncak malam paling malam m…
© Sepenuhnya. All rights reserved.