Postingan

Puisi: Wahai Matahari (Karya Raedu Basha)

Wahai Matahari Padamu wahai matahari kutitipkan rindu dan sajak meski berat sungguh terbakar dadaku oleh gemuruh di antara himpitan besi …

Puisi: Melamar Widya (Karya Acep Syahril)

Melamar Widya Disaksikan Beno Siang Pamungkas Wid pukul 7.30 pagi ini aku datang melamarmu jangan tukar pakaianmu yang lembab itu …

Puisi: Sajak buat Kakek (Karya Raedu Basha)

Sajak buat Kakek Hitung saja jika mampu kau hitung untaian degub dari dingin keringat malamku yang berderata…

Puisi: Saat Terbaik (Karya Beno Siang Pamungkas)

Saat Terbaik Aku tidak tahu apakah kamu mengerti, saat-saat terbaik dalam hidupku adalah ketika bersamamu. Hal-hal sepele yang kita lakuka…

Puisi: Villa Violeta (Karya Eka Budianta)

Villa Violeta Aku tidak lagi merasa berjalan di bawah bulan melintasi lapangan mencumbu seorang perempuan t…

Puisi: Gerimis (Karya Beno Siang Pamungkas)

Gerimis Gerimis bertahta di langit Semarang merindukanmu badanku meriang.... Semarang, 29 Mei 2010 Ana…

Puisi: Kopi Bila (Karya Raedu Basha)

Kopi Bila (: Iffah Hannah) Bila saja malam nanti tak ada kopi panas sedangkan hujan turun teramat deras mu…

Puisi: Sansauna (Karya Ibrahim Sattah)

Sansauna Angin berzanji jejak ke punca cemara membawa dunia ke rimba di rimba ke rimba sansauna di sana dia di sana rimbanya di sana sansauna membuka…

Puisi: Batubelah (Karya Ibrahim Sattah)

Batubelah     Huuummmbatuuuhuumbatuuummm batu dibatu     Roh batu dibatu batu berkajang dengan langit     Asap seludang asap setanggi asap dibatu    …
© Sepenuhnya. All rights reserved.