Postingan

Puisi: Satu Salam dari Situ (Karya Ibrahim Sattah)

Satu Salam dari Situ tubulan tubintang uaua tupucuk malimali menjuntaikan awan dan tertegun                     pada bumi                     pada bu…

Puisi: Kutukan (Karya Acep Zamzam Noor)

Kutukan Setelah melewati sekian keterluntaan, kau datang Dengan kalimat-kalimat panjang, senyum yang dipaksakan Kau datang padaku dengan saj…

Puisi: Di Atas Sajadahku (Karya Sunaryono Basuki KS)

Di Atas Sajadahku Tidakkah kau begitu kasih padaku di atas sajadah ini kau deraskan terang-Mu kau dendangkan merdu-Mu kau riw…

Puisi: Akulah Burung yang Menyapa Setiap Pagi (Karya Nanang Suryadi)

Akulah Burung yang Menyapa Setiap Pagi sayapku terlalu mungil untuk mengepak jauh ke langit rahasiamu. hening yang asing. sunyi yang ta…

Puisi: Sunyisunyi Sunyi Sajak (Karya Ibrahim Sattah)

Sunyisunyi Sunyi Sajak     bungabunga bungabunga sunyi sudah di sana sunyi yang tak sunyi         sunyisunyi         sunyi sajak         sunyi chairi…

Puisi: Sepucuk Angin Merah (Karya Kinanthi Anggraini)

Sepucuk Angin Merah Darah terserap sejarah menatap ruh yang mengawang-awang berkeramas di telapak senja. Langit mengeropos dalam…

Puisi: Benda-Benda yang Kutinggal di Kamarmu (Karya Kinanthi Anggraini)

Benda-Benda yang Kutinggal di Kamarmu (: Lasinta Ari Nendra Wibawa) Parfum Aroma manis yang tak kunjung ber…

Puisi: Lonceng Merpati (Karya A. Muttaqin)

Lonceng Merpati Setipis alismu, bulan tersenyum padaku, melepas dua merpati yang kini bersarang di bukit jauh, di mana rindu adalah sun…

Puisi: Tafakur (Karya Ibrahim Sattah)

Tafakur hhhuuu Allah Darah dari lengannya tumpah Luangkan ruang kanan dalam gaunggaib gunagunaMu Dan kepadanya Berikan 1972 Sumber: Horison (Desember…
© Sepenuhnya. All rights reserved.