Postingan

Puisi: Berikan Debar Dunia Itu Kembali (Karya Ibrahim Sattah)

Berikan Debar Dunia Itu Kembali     pada sisa anggur yang sejuk adalah batuk lagi yang mana lagi yang bukan yang debar dunia ialah             ah    …

Puisi: Titik bukan Koma (Karya Raedu Basha)

Titik bukan Koma Yang hilang sekarang Yang datang dari silam Yang kini datang Kelak pun petang. Nyanyi…

Puisi: Rue de Rivoli (Karya Acep Zamzam Noor)

Rue de Rivoli Kita melaju dalam rintik gerimis Yang menghapus semua alamat Dari ingatanku. Udara seperti be…

Puisi: Isra' Mi'raj (Karya Raedu Basha)

Isra' Mi'raj Malam suci jadilah engkau doa-doa bermusafir dari satu negeri ke negeri lain, mengembar…

Puisi: Entah (Karya Ajie)

Entah... Kutanya pada jejak-jejak jawaban tanah, Mengelak dari suara jiwa yang dirundung gelisah... Raut muka merah menahan letupan-letupan ama…

Puisi: 1974 (Karya Ibrahim Sattah)

1974 burung dan ramarama mengangkat sayapnya pergi berdepan dengan matahari sebelum akhirnya kembali mendiamkan sepi S u mb e r:  Sagang (Januari, 20…

Puisi: Sebuah Episode (Karya Leon Agusta)

Sebuah Episode Karena engkau, Eros pun tiba Dalam genangan warna-warna benua Warna malam dan siang Segala yang sayupkah cinta;…

Puisi: Nyanyian Elang (Karya L.K. Ara)

Nyanyian Elang Kulik …kulik…kulik Kemana perginya reranting dan dedaunan Kemana lenyapnya pepohonan di hutan-hutan Kemana raib…

Puisi: Tulisan pada Tembok (Karya Acep Zamzam Noor)

Tulisan pada Tembok ( Buat Padwa Tuqan ) Semuanya belum juga menepi. Kapal-kapal di samudera Pesawat-pesawa…
© Sepenuhnya. All rights reserved.