Puisi: Hancur (Karya Indah Lestari) Hancur Aku ingin marah pada pasir panas, nyengat tanpa alas kaki Menghalangi langkahku Tak ada tempat berteduh Burung-burung ikut mengungsi, terbang …
Puisi: Sepenuhnya Hampa (Karya Muhammad Asqalani eNeSTe) Sepenuhnya Hampa kau mungkin mengira, napas sesakmu sebab dunia telah sesat di pepat dadamu. waktu terasa cekat, malaikat berbuat jahat, Tuhan cuma m…
Puisi: Pintu (Karya Darwanto) Pintu Waktu diberkahi hari yang baru semenjak ia memasuki sebuah pintu yang mengingatkan dirinya akan langit biru sudah tak didengarnya suara gemuruh…
Puisi: Surat Ricarda Huch (Karya Taufiq Ismail) Surat Ricarda Huch (9 April 1933) Kepada Presiden Akademi Kesenian & Ilmu Pengetahuan, Prusia Tuan Presi…
Puisi: Presiden Boleh Pergi Presiden Boleh Datang (Karya Taufiq Ismail) Presiden Boleh Pergi Presiden Boleh Datang Sebuah orde tenggelam sebuah orde timbul tapi selalu saja ada suatu lapisan masyarakat di atas …
Puisi: Kesendirian (Karya Faizul Mufid) Kesendirian Di siang hari, sendiri 'ku berada Gelap rumah, cahaya pun tertiup angin Ayah dan ibu di ladang, terhanyut dalam lahan Kakak di sana, …
Puisi: Ketegaran Batu Karang, Menenangkan Badai Hidup (Karya Faizul Mufid) Ketegaran Batu Karang: Menenangkan Badai Hidup Di lautan hidup yang ganas menghempas, Jadilah seperti batu karang yang kukuh berdiri. Tak tergoyahkan…
Puisi: Gorong-Gorong (Karya A. Munandar) Gorong-Gorong Orang yang kamu puja-puji itu — yang pernah ke gorong-gorong bersamamu sekarang ada dimana? Gorong-gorong itu milikmu, …
Puisi: Pantun Terang Bulan di Midwest (Karya Taufiq Ismail) Terang Bulan di Midwest Sebuah bulan sempurna Bersinar agak merah Lingkarannya di sana Awan menggaris baw…