Puisi: Serigala (Karya Gus tf) Serigala katamu, bila malam, aku akan menggeram dalam mimpimu. Sungguh aku tak tahu, hewan apa yang tak pernah tidur dalam diriku…
Puisi: Gagak Putih (Karya Gus tf) Gagak Putih Jangan terlalu percaya pada mata. Mungkin materi yang membentuk realitas ini cuma gelombang suara. Dengarlah. Seseorang …
Puisi: Pulang (Karya Cecep Syamsul Hari) Pulang Pulang, hari hujan hati dan tubuh kuyup Kamu hilang 1987 Analisis Puisi: Puisi "Pulang" karya Cecep …
Puisi: Hal Tak Penting (Karya Gus tf) Hal Tak Penting Kami tidur setiap malam seperti kami bangun setiap pagi. Apa yang bisa kami makan hari ini? Kentang, tomat, daging,…
Puisi: Mengusung Keranda (Karya Cecep Syamsul Hari) Mengusung Keranda Ibu, tubuhku airmata. Nestapaku sempurna. 1997 Analisis Puisi: Puisi "Mengusung Keranda" karya Cecep Sy…
Puisi: Petani (Karya Gus tf) Petani Jika kautanya mauku kini, kujawab: jadi petani . Membalik, menggembur, mencangkul tanah dalam diri. Kata-kata sudah usai, ri…
Puisi: Ziarah (Karya Ari Pahala Hutabarat) Ziarah :guru sekumpul ke taman mawar dan langit lapis tujuh kumpulkan aku denganmu, penghulu di bandar ini aku bertamu usai us…
Puisi: Pendatang (Karya Gus tf) Pendatang Nanti, ketika aku pergi, akan tiba pendatang lain dengan kalimat lain. Mungkin mereka jelaskan, segenap misteri kehidupan;…
Puisi: Mitologi (Karya Gus tf) Mitologi Saat kanak-kanak, ia gemar melihat dirinya dalam cermin di kamar Ibu. "Itulah kamu," kata si Ibu seraya melepaskan se…