Postingan

Puisi: Sebelum Matahari Tenggelam (Karya Rachmat Djoko Pradopo)

Sebelum Matahari Tenggelam masih bisakah kutunda perjalanan ini sementara matahari tenggelam di pantai Kuta sementara orang-oran…

Puisi: Menunggu Perayaan (Karya M. Aan Mansyur)

Menunggu Perayaan Sol sepatumu bicara apa kepada jalan yang menjauh? Kuberitahu, hanya sedikit orang yang mampu mencapai ujung dan ketiadaan. Sekaran…

Puisi: Senja (Karya Bakdi Soemanto)

Senja Senja jadi hadir akhirnya setelah ditunggu dua belas jam lamanya Ia tidak berkata: "spada", langsung saja …

Puisi: Perihal Tokoh Utama Komik (Karya M. Aan Mansyur)

Perihal Tokoh Utama Komik Ia berdiri. Luhur dan hening. Rapuh dalam ikatan yang rawan putus. Diselubungi jaring laba-laba dan kebisingan dari kepalan…

Puisi: Doa (Karya Bakdi Soemanto)

Doa Tuhan. Beri aku kekuatan Menguasai diri sendiri, kesunyian dan keserakahan. Beri aku petunjuk selalu untuk memilih jalan-M…

Puisi: Evaluasi (Karya Bakdi Soemanto)

Evaluasi Laporan dibaca, dan ternyata peserta KB di kampung itu hanya 20 persen dari jumlah penduduk wanita masa subur. &quo…

Puisi: Tikar (Karya Bakdi Soemanto)

Tikar Mungkin kita ini tikar. orang duduk, orang jongkok, orang sujud, orang tidur, orang tengkurab, Mungkin kita ini tikar. Mu…

Puisi: Cinta (Karya Bakdi Soemanto)

Cinta Cinta seperti baja ditempa, mengencling dan membara memuntahkan tebar api ke sekeliling. Cinta seperti prisma seribu bayang waj…

Puisi: Sajak Bayang-Bayang (Karya Bakdi Soemanto)

Sajak Bayang-Bayang Bayang-bayangmu selalu datang dan mengingatkan tentang janjimu sendiri agar aku tetap menunggu di sini un…
© Sepenuhnya. All rights reserved.