Postingan

Puisi: Evaluasi (Karya Bakdi Soemanto)

Evaluasi Laporan dibaca, dan ternyata peserta KB di kampung itu hanya 20 persen dari jumlah penduduk wanita masa subur. &quo…

Puisi: Tikar (Karya Bakdi Soemanto)

Tikar Mungkin kita ini tikar. orang duduk, orang jongkok, orang sujud, orang tidur, orang tengkurab, Mungkin kita ini tikar. Mu…

Puisi: Cinta (Karya Bakdi Soemanto)

Cinta Cinta seperti baja ditempa, mengencling dan membara memuntahkan tebar api ke sekeliling. Cinta seperti prisma seribu bayang waj…

Puisi: Sajak Bayang-Bayang (Karya Bakdi Soemanto)

Sajak Bayang-Bayang Bayang-bayangmu selalu datang dan mengingatkan tentang janjimu sendiri agar aku tetap menunggu di sini un…

Puisi: Langit dan Laut di Timur (Karya M. Aan Mansyur)

Langit dan Laut di Timur Masa lampai sering kali kita tolak kilaunya. Sebagian bintang di langit adalah hantu. Kala hidup, mereka peta penuntun kita …

Puisi: Lalat (Karya Bakdi Soemanto)

Lalat Seekor lalat musim penghujan jatuh ke dalam gelas. Ia telah terjebak ke dalam ketakterdugaan. Setelah menghirup mani…

Puisi: Mengunjungi Museum (Karya M. Aan Mansyur)

Mengunjungi Museum 1. Ada remaja abadi yang tidak kaukenal dalam diriku. Selalu, di museum yang sama, ia seperti patung belum dirampungkan pahat. Ia …

Puisi: Berhadapan dengan Langit yang Biru (Karya Bakdi Soemanto)

Berhadapan dengan Langit yang Biru Berhadapan dengan langit yang biru terbukalah cakrawala yang biru menantang untuk damai den…

Puisi: Kemarau (Karya Bakdi Soemanto)

Kemarau Kemarau menggulung tikar waktu mendung bergantung di ujung hari. Apakah kehidupan seperti musim melap keringat duk…
© Sepenuhnya. All rights reserved.