Postingan

Puisi: Menjatuhkan Bintang-Bintang (Karya M. Aan Mansyur)

Menjatuhkan Bintang-Bintang Aku akan menggulung langit malam seperti karpet Turki dan menjualnya kepada penawar tertinggi. Akan aku lepaskan binatang…

Puisi: Lingkungan Mati (Karya Taufiq Ismail)

Lingkungan Mati Kau sebut orang bicara tentang hijau daunan, rimbun  pepohonan, bermilyar kilometer kubik air yang  memadat, mencair dan m…

Puisi: Gerimis Tumbuh (Karya Abdul Latiff Mohidin)

Gerimis Tumbuh pada dinihari gerimis tumbuh dari langit ke bawah menjunjung benih basah dan meletakkannya di tengah-tengah halaman rumah kami esok ha…

Puisi: Memimpikan Hari Libur (Karya M. Aan Mansyur)

Memimpikan Hari Libur Bunga-bunga di beranda tertawa melihat orang-orang melintas membawa kendaraan berlibur ke tempat ramai. Kemacetan, supermarket,…

Puisi: Tiga Keinginan (Karya Taufiq Ismail)

Tiga Keinginan Seperti peneliti di depan sebuah pustaka aku berdiri Lalu berteriak sendiri "Beri aku segenggam huruf Karena aku ingin…

Puisi: Keheningan Menghirup Perlahan (Karya Abdul Latiff Mohidin)

Keheningan Menghirup Perlahan keheningan menghirup perlahan pasir-pasir halus antara kerikil menghirup kabus menghirup angin di sepanjang jalan pesis…

Puisi: Sapi (Karya Taufiq Ismail)

Sapi Marilah kita berjalan-jalan ke tempat peternakan sapi Di lereng gunung yang udaranya sejuk dan sepi Pemandangan indah, awan…

Puisi: Seekor Kucing dan Sepasang Burung (Karya M. Aan Mansyur)

Seekor Kucing dan Sepasang Burung Ada sangkar besar di tubuh kecil setiap burung. Surga bagi para pecinta burung, tempat mereka terperangkap lupa dir…

Puisi: Sebuah Bas Berwarna Biru (Karya Abdul Latiff Mohidin)

Sebuah Bas Berwarna Biru sebuah bas berwarna biru tanpa nombor dan pemandu merangkak antara kenderaan-kenderaan penuh darah kalau ia berhenti di depa…
© Sepenuhnya. All rights reserved.