Postingan

Puisi: Sebelum Magrib Tiba (Karya Darwanto)

Sebelum Magrib Tiba Di ujung perjalananya adalah awal mula kita laki-laki tua itu duduk di depan televisi yang tak ingin dinyalakannya di ruang terce…

Puisi: Matahari (Karya Darwanto)

Matahari Hanya panas terik matahari siang yang menyengat kulitmu tak dapat kau tatap langsung pijar matahari itu tapi begitu yakin matahari itu berad…

Puisi: Selimut Suci (Karya Aspar Paturusi)

Selimut Suci buat cucu ke 15 kau ucapkan salam pada alam pada orang-orang di sekitarmu tak jelas kau gembira atau sedih ketika…

Puisi: Sajak Bunga (Karya Darwanto)

Sajak Bunga Wajahnya ibarat bunga! rambutnya bagaikan bunga! wajah, rambut, dan pundaknya layaknya bunga! wajah, rambut, pundak, tangan, pinggul, dan…

Puisi: Layang-Layang (Karya Darwanto)

Layang-Layang Anak-anak itu sedang bermain layang-layang ia ingin terbang melayang-layang dengan bebas menggapai angin mencapai awan-awan menyaksikan…

Puisi: Tentang Sepasang Kekasih yang Melintas Bergandengan Tangan (Karya M. Aan Mansyur)

Tentang Sepasang Kekasih Yang Melintas Bergandengan Tangan Kelak aku seorang asing bagimu. Wajahku gunung, tidak tampak puncaknya karena tertutup kab…

Puisi: Abad 20 (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Abad 20 Dalam pergulatan Setiap muka mengandung penipuan. Dan di kaca kuhancurkan wajah bening dalam seribu bingkah hitam. Sebab aku bukan anak adam …

Puisi: Mak Giri, Cenayang (Karya Goenawan Mohamad)

Mak Giri, Cenayang Mak Giri, cenayang, yang melihat kilat melihat laut, melihat ungu, menutup pintunya. "Kita tak bisa berdiri di ambang ini,&qu…

Puisi: Ketidakmampuan (Karya M. Aan Mansyur)

Ketidakmampuan Mereka yang asing dan tidak mengenal namaku adalah kekasihku—termasuk langit, bunga- bunga, buku-buku tua, pagi, segelas kopi, dan ana…
© Sepenuhnya. All rights reserved.