Postingan

Puisi: Gerhana (Karya Herman RN)

Gerhana Di negeri orang gerhana di langit Bulan darah menembus awan Di tanahku gerhana turun ke bumi Laut bergemuruh Bumi bergoncang B…

Puisi: Haiku Cinta (Karya Herman RN)

Haiku Cinta jika cinta adalah candu cukupkan rindu jadi penawarnya rindu dan cinta tiada berumpama. 2017 Analisis Puisi: Puisi "Haiku …

Puisi: Menenangkan Rindu (Karya M. Aan Mansyur)

Menenangkan Rindu Bumi tidak butuh banyak bulan. Bulan sendiri, pandai, dan kekanak-kanakan. Dia bisa jadi pisang ambon, mangkuk pecah ibumu, atau ma…

Puisi: Di Ujung Waktu (Karya Herman RN)

Di Ujung Waktu Aku hidup dengan napasmu ketika kau ada berfirman di duniamu di duniaku aku dan mereka mencarimu hingga ujung waktu baru …

Puisi: Pasal (Karya Herman RN)

Pasal pasal apa laut murka tak kenal rupa berubah pekat karena telat aku kenal dia. 2017 Analisis Puisi: Puisi "Pasal" karya Herm…

Puisi: Suara Trauma (Karya Herman RN)

Suara Trauma Sebuah ban mobil melindas paku karatan yang diletakkan anak jalanan di sebuah lubang jalan Bum!!! "Tiarap!" teriak …

Puisi: Menyeberang Jembatan (Karya M. Aan Mansyur)

Menyeberang Jembatan Aku ingin mampu menceritakan apa yang kurasakan ketika berjalan sendirian di jembatan. Ibuku penasaran kenapa aku senang melakuk…

Puisi: Tatkala Sepi (Karya Herman RN)

Tatkala Sepi Tatkala sepi bukan lagi hanya ada pada penantian tak pasti Serupa ada yang luput dari ingatan Menjerumput dalam pekat malam S…

Puisi: Sajak Tikus dan Kucing (Karya Herman RN)

Sajak Tikus dan Kucing Tikus mendengus bau kucing Sembunyi di bawah kolong lembab noda Dan tertawa bahak ketika kucing datang Karena kucin…
© Sepenuhnya. All rights reserved.