Postingan

Puisi: Sri Menggunting Kain (Karya Ahda Imran)

Sri Menggunting Kain Bentangan kain: padang lengang dan bayang suaramu Tak perlu aku mengukur panjang lengan, pundak, punggung, lingkar perut…

Puisi: Pernyataan (Karya Ahda Imran)

Pernyataan Ini wajahku. Bawa ke laut, lalu kenanglah! Sepanjang abad perut ikan-ikan menyimpannya. Menyerahkannya pada nafas para nela…

Puisi: Dari Bahasa kepada Puisi (Karya Ahda Imran)

Dari Bahasa kepada Puisi (- Malna) Kusimpan sisa tanganku di lubuk tubuhmu lubuk yang hanya kau sediakan unt…

Puisi: Anjing Hitam Mata Satu (Karya Ahda Imran)

Anjing Hitam Mata Satu Ini leherku tapi, katakan, siapa yang mengutusmu? 2007 Sumber:  Penunggang Kuda Negeri Malam (2008) Analisis Puis…

Puisi: Ludah Orang Suci (Karya Ahda Imran)

Ludah Orang Suci Ludah orang suci itu menyeru darah Di jubahnya orang sekaum berseru: Bunuh! Bawa kayu bakar. Ikat dia di tiang Biarka…

Puisi: Tan Malaka (Karya Ahda Imran)

Tan Malaka pejalan jauh tak bertubuh pergi datang tak berbayang 2012 Analisis Puisi : Puisi "T…

Puisi: Tubuhku Merindukan Tubuhmu (Karya Arahmaiani)

Tubuhku Merindukan Tubuhmu Ini tubuh Siapa punya? Aku terperangkap di dalamnya Mengeja belulang Membaca daging dan darah Melapal saraf…

Puisi: Hati (Karya Arahmaiani)

Puisi Hati Perempuan berkaca mata Menyanyi sendiri Di dalam hati Musiknya detak jantungnya Perempuan berkaca mata Berpuisi sendiri …

Puisi: Wajahmu (Karya Arahmaiani)

Wajahmu Aku berdiri di persimpangan Aku menoleh Ke kanan Lalu ke kiri Tak begitu paham Arah mana harus berjalan Kamu Hadir tak t…
© Sepenuhnya. All rights reserved.