Postingan

Puisi: Kepada Pembaca (Karya Sitor Situmorang)

Kepada Pembaca Andai hidup jadi penyakit Yang melumat Segala jaring dan sendi Katakanlah rindu atau duka …

Puisi: 1961 (Karya Sitor Situmorang)

1961 Di taman Istana Kyoto di Jepang, Kupungut di rumput sehelai setangan. Ini tahun yang lalu, sekarang telah…

Puisi: Telah Lama (Karya Sitor Situmorang)

Telah Lama Kefanaan ini telah lama dikandungnya Tiada indah yang dibiarkan tetap di mata Juga tubuhmu yang …

Puisi: Dukaku Abadi (Karya Sitor Situmorang)

Dukaku Abadi (sebuah ziarah) Versi dokumentasi J.J. Rizal Judul: Dukaku Abadi Sejuta surat sejuta ray…

Puisi: Di Gunung Sepi (Karya Sitor Situmorang)

Di Gunung Sepi Malam tiada bulan Di gang sepi Anak cari hiburan Menepi-nepi. Suatu pagi Tiada matahar…

Puisi: Istri (Karya Sitor Situmorang)

Istri Cinta terbagi Membunuh diri Tangispun sepi. Analisis Puisi: Puisi "Istri" karya Sitor Si…

Puisi: Nyanyian Musim Gugur Yukio Mishima (Karya Sitor Situmorang)

Nyanyian Musim Gugur Yukio Mishima (1) Di taman istana kuno Kyoto masa lalu Geisha memetik kecapi meniti…

Puisi: Pantai (Karya Sitor Situmorang)

Pantai ( Pada F.P. Thomassen ) Ibu, telah kulihat pantai Telah kulihat laut pandai berkata-kata Telah k…

Puisi: Chartres Revisited (Karya Sitor Situmorang)

Chartres Revisited Adakah cahaya mistik kaca berwarna jendelanya akan bersinar tercurah kembali dalam mata-bati…
© Sepenuhnya. All rights reserved.