Postingan

Puisi: Sandi Digital (Karya Sitor Situmorang)

Sandi Digital Suaranya bening gairah rindu membaca sajak lewat telpon pesan lugu sekaligus tertut…

Puisi: Dialog Dekat Patung Hachiko (Karya Sitor Situmorang)

Dialog Dekat Patung Hachiko (Patung peringatan anjing setia di depan stasiun Shibuya, Tokyo) A Jika datang lag…

Puisi: Weimar (Karya Sitor Situmorang)

Weimar Sejuta pohon pinus menyebar harum bumi di dadanya yang mulus kucium sepenuh hati. Goethe hanya …

Puisi: Sajak Pohon Randu (Karya Sitor Situmorang)

Sajak Pohon Randu Kuingin tulis sajak penyerahan mutlak kepada alam-raya menyatu dengan hayat tanpa ka…

Puisi: Pendaratan Malam (Karya Sitor Situmorang)

Pendaratan Malam Tentara tak berbekal mendarat Di malam disuburkan lapar. (Bila fajar bawa berita kayu a…

Puisi: Patrice Lumumba (Karya Sitor Situmorang)

Patrice Lumumba Lihat Si-Penjajah belum hancur! Lumumba, Lumumba tewas! Rakyat Asia-Afrika Nyalakan ter…

Puisi: Cinta Luput, Cinta Sepenuh (Karya Sitor Situmorang)

Cinta Luput, Cinta Sepenuh Hari sudah sore Siap menemui ajal Depan regu tembak Ia membalas surat Seoran…

Puisi: Singa (Karya Sitor Situmorang)

Singa (sebuah fabel) Aku bergumam dalam sarangku. Gadis kecil masuk dalam gua. Aku mengaung: "Mengapa kau ke mari?" "Aku penyair!"…

Puisi: Amoy-Aimee (Karya Sitor Situmorang)

Amoy-Aimee Terbakar lumat-lumat Menggapai juga lidah ingin Api di pediangan. Terkapar sonder surat M…
© Sepenuhnya. All rights reserved.