Postingan

Puisi: Kita Berpisah (Karya Syahril Latif)

Gang Haji Abdul Jalil 39: Kita Berpisah Rumah-rumah petak di gang sempit         desak mendesak dalam pengap Jakarta Kini Oktober, m…

Puisi: Kamar (Karya Syahril Latif)

Kamar Di sini ada sebuah jendela Dimana berkaca sepotong langit Langit kotaku Dalam berbaring aku memandang keluar Merpati dalam kaca biru Adalah bir…

Puisi: Perjalanan (Karya Syahril Latif)

Perjalanan Gerimis di pagi hari. Kelabu Stasiun kota kecil ini lengang dan beku Di restoran orang-orang mengopi atau sarapan pagi atau duduk-duduk me…

Puisi: Sambil Melepas Pandang dari Atas Bus (Karya Syahril Latif)

Sambil Melepas Pandang dari Atas Bus Sambil melepas pandang dari atas bus yang menanjak Bukit Siguntang hatiku masygul pada kehijauan dan kebiruan ke…

Puisi: Laut Malam (Karya Syahril Latif)

Laut Malam Di luar kamar hotelku ada laut dalam kelam gelisah resah tak berkeputusan Nyanyian sepanjang abad menggapai-gapai pintu kamarku tapi aku t…

Puisi: Bukit Tinggi (Karya Syahril Latif)

Bukit Tinggi Awan yang bunting selalu Hutan dan rumput yang hijau selalu Bening air sungai selalu Terimalah salamku Seri. Bersamakulah Sepi puncak pe…

Puisi: Stasiun Malam Hari (Karya Syahril Latif)

Stasiun Malam Hari Di bawah langit malam antara gudang-gudang berat bisu gerbong-gerbong kelabu merindu rel-rel bersilang dalam temaram lampu neon la…

Puisi: Menanti Bayi Pertama (Karya Syahril Latif)

Menanti Bayi Pertama Waktu itu bulan Mei. Senja hari. Dan hujan turun amat lebat,             setelah lama panas yang gersang Udara berbau aspal jala…

Puisi: Dunianya Yuli, Aku Ingin (Karya Syahril Latif)

Dunianya Yuli, Aku Ingin Rumah Sakit Ciptomangunkusumo: jam 2 malam, aku lelah letih sungguh: dan janganlah lagi kau ajak aku mengembara jauh ke mala…
© Sepenuhnya. All rights reserved.