Postingan

Puisi: Tersesat di Hutan Itu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Tersesat di Hutan Itu Seikat sunyi menasbihkan gelisah Usai percakapan singkat dan melelahkan itu "senja selalu mengerikan," ucapmu luruh s…

Puisi: Perempuan yang Sendiri (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Perempuan yang Sendiri Mengapa kau pilih jalan itu kelelawar-kelelawar melintas dengan batuk-batuknya meremukkan tubuhnya di hadapanmu Mengapa kau bi…

Puisi: Cermin Retak (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Cermin Retak Adakah kau dengar denting gelas Di puncak malam Bikin batin merentas Cermin di kamar Membayang kembali retaknya Aku luka Adakah kau deng…

Puisi: Di Pintu Itu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Di Pintu Itu Adakah kau dengar tangis itu raungan senyap juga lolongan memanjang. Andai kau tahu sakit itu pasti kau bawa penawar luka Adakah kau den…

Puisi: Cermin (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Cermin Memandang langit Hati damai Nikmati zikir bintang-bintang Serta sujud rembulan Mengingat dosa Hati ngungun Sesali keangkuhan Serta kealpaan En…

Puisi: Pengembara Rimba Laut (Karya Oka Rusmini)

Pengembara Rimba Laut Biar kulukis setiap Rahim buih laut Toreh tubuhmu Lahirkan daun dan bunga karang Dari kepucatan warna waktumu De…

Puisi: Pulang (Karya Oka Rusmini)

Pulang inilah perjalanan terakhir kucium setiap telapak kaki yang kaukubur bunga-bunga kuciptakan dari berpuluh tahun impian yang kutanam sejak kanak…

Puisi: Warna Kita (Karya Oka Rusmini)

Warna Kita kau pernah saksikan langit menurunkan warna pohon meninggalkan getah daun-daun dijemput kematian tanah menyiapkan lada…

Puisi: Bajang-Bajang (Karya Oka Rusmini)

Bajang-Bajang (1) Kau bisa memandang dengan matamu yang hitam? Lalu kautelanjangi satu demi satu rangkaian yang bertengger di Kuri Gede Kau …
© Sepenuhnya. All rights reserved.