Postingan

Puisi: Alang Kepalang Tak Terduga (Karya Hamid Jabbar)

Alang Kepalang Tak Terduga (hadiah HUT buat Bang Im) bel berbunyi dan lampu berkedipan, merah dan hijau. Alangkah gawatnya perjalanan ini,…

Puisi: Kaba Sirah (Karya Hamid Jabbar)

Kaba Sirah Inilah kaba nan terpendam dalam ngarai. Inilah kaba nan hilang di kabut Singgalang. Inilah kaba: "sirah sirah sirah sirah!&…

Puisi: Sapi (K) Emas (Karya Hamid Jabbar)

Sapi (K) Emas arus akar tanah pertanian terus memupuk kecambah merayap terus tumbuh batang terus kembang cabang terus tambah bertambah…

Puisi: Lapangan Rumput, Masa Kanak-Kanak, dan Sisa Embun (Karya Hamid Jabbar)

Lapangan Rumput, Masa Kanak-kanak, dan Sisa Embun Lapangan rumput, sisa embun dan masa kanak-kanak menggelinding bagai bola, serangga…

Puisi: Luka Itu Aneh Sekali (Karya Hamid Jabbar)

Luka Itu Aneh Sekali luka itu aneh sekali, dia menangis diam-diam ketika embun luruh dinihari, sebelum gema adzan. dan kemudian dia menyeka nanahnya,…

Puisi: Beri Aku Satu yang Tetap dalam Diriku (Karya Hamid Jabbar)

Beri Aku Satu yang Tetap dalam Diriku Sehabis mimpi yang tak jelas bagaimananya itu, tiba-tiba entah kenapa, aku telah berada saja …

Puisi: Kuda (Karya Hamid Jabbar)

Kuda Hujan malam dalam kelam Kelam berkawan lampu jalanan Tiba-tiba aku jadi luka kuda Memacu gigil dan luka Entah ke mana…

Puisi: Gairah Kiamat (Karya Hamid Jabbar)

Gairah Kiamat (I) Dalam tidur dan jagaku dua milyar tetes air menggelepar di mataku dan bau anyir dagingku dagingmu lapar wewa…

Puisi: Lagu Sebuah (Karya Hamid Jabbar)

Lagu Sebuah dari mana hendak ke mana dari entah ke entahlah lagu nenek moyang lagu nan panjang menggelombang lagu raun…
© Sepenuhnya. All rights reserved.