Postingan

Puisi: Potret (Karya Oka Rusmini)

Potret ( 1 ) Aku telah tumpahkan tetes darah paling hitam pada secangkir kertas putih kunikmati wajahku dengan rumbai yang melinta…

Puisi: Pada Pemilik Rahim (Karya Oka Rusmini)

Pada Pemilik Rahim tali rohku dan rohmu mulai berwarna dari serat ari-ari pembentuk kehidupan tumbuh cendawan beracun aku tak pun…

Puisi: Mencari Sketsa Wajah Tuhan (Karya Oka Rusmini)

Mencari Sketsa Wajah Tuhan (?) bau dupa, lawar anyir, sesaji busuk kupas nyawa dalam nyali jiwa melompong melahirkan jerih yang makin meng…

Puisi: Larung (Karya Oka Rusmini)

Larung : MP,1996 Kuhantarkan sepotong tubuh perempuan pada lelaki. Sebuah jurang pelan-pelan melahap mataku yang mengalirkan sungai. Ku…

Puisi: 1967 (Karya Oka Rusmini)

1967 Di museum kutemukan dahimu penuh kerak timah,  meleleh membutakan matamu.  Diam-diam kutawarkan tali mungkin kau ingin menjera…

Puisi: Kepompong (Karya Oka Rusmini)

Kepompong Tahun-tahun mengering, air mata, masa lalu. Dan tumpukan kebusukan-kebusukan menanam rohnya di tubuhku. aku rajin merangk…

Puisi: Ulat (Karya Oka Rusmini)

Ulat Peristiwa: 14-05-1995 sebuah pintu kubuka dengan darah.  impian-impian pecah di genggam tangan  berharap sepotong daging  …

Puisi: Ziarah (Karya Oka Rusmini)

Ziarah engkau menjelma kuda dengan dua kaki patah. Anak lelaki yang kau tanam dalam lautan darahmu, memasuki seluruh lubang pori-porimu. …

Puisi: Sajak Kartu-Kartu (Karya Oka Rusmini)

Sajak Kartu-Kartu malam usai menciumi tubuhku ombak sempat menenggelamkan tikungan tidur yang kutanam dalam otak satu kecupan sat…
© Sepenuhnya. All rights reserved.