Postingan

Puisi: Obituari Seorang Penari (Karya Esha Tegar Putra)

Obituari Seorang Penari pagi ini hanya ritmis gerimis terdengar pelan menendang punggung daunan ketukan kecil dan samar datang dengan nada…

Puisi: Mengukur Jarak (Karya Esha Tegar Putra)

Mengukur Jarak akhirnya aku tahu, antara singgalang dan buahbatu ada yang terentang serupa benang, yakni matamu; mata perdu meski…

Puisi: Penari Piring (Karya Esha Tegar Putra)

Penari Piring berulang kali diri membilang bunyi piring diketuk kulit damar saluang ditiup pula oleh para penghela dendang. di mana r…

Puisi: Sarinah (Karya Esha Tegar Putra)

Sarinah Pada pangkal ketiakmu aku temukan kota mengerut serupa kulit limau purut, Sarinah. Plaza empat puluh tingkat berarsitektur paru…

Puisi: Tabah (Karya Esha Tegar Putra)

Tabah setabah debu berdiam di tungku batu  dan berbiak tenang di balik pagu kayu setabah api bermalam di unggukan sekam  dan mengend…

Puisi: Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Tanah Air Mata tanah air mata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di ba…

Puisi: Museum dalam Kepala (Karya Esha Tegar Putra)

Museum dalam Kepala untuk Luh Gede Saraswati Tapi pagi itu ia tidak lagi memandang ke luar jendela tidak ada harum rumpun pandan basah per…

Puisi: Perumpamaan (Karya Esha Tegar Putra)

Perumpamaan dipadu juga kapas menjadi benang, benang dipintal menjadi kain. dan barangkali di lubang jarum semua saling menjadi, saling menya…

Puisi: Tali Hujan (Karya Esha Tegar Putra)

Tali Hujan di hari yang paling pucuk, tali-tali hujan putus dan cuaca berupa diam yang paling rahasia manakala sajak menggulung jadi kep…
© Sepenuhnya. All rights reserved.