Postingan

Puisi: Ini Kopi Terakhir (Karya Anwar Putra Bayu)

Ini Kopi Terakhir Ketegangan diam-diam larut ke dalam cangkir-cangkir kopi semendo "ini kopi terakhir" kataku memecahkan alunan Bujang Bunt…

Puisi: Pulau Kemaro (Karya Anwar Putra Bayu)

Pulau Kemaro Perahu-perahu jukung menghilir. Sungai berarus lambat dari bawah pohon kita memandang Jangan ganggu tidur nyonya Fatimah meski kau terta…

Puisi: Bermalam di Kotamu (Karya Anwar Putra Bayu)

Bermalam di Kotamu Bermalam di kotamu yang dingin dan berdenyut seperti seorang tentara mengarahkan bayonet ke wajahku. Penuh kecemasan. Aku datang d…

Keajaiban Suara Rony Parulian: Pesona Baru bagi Industri Musik Indonesia

Di tengah maraknya industri musik Indonesia yang semakin kompetitif, muncul seorang penyanyi berbakat yang menarik perhatian banyak orang dengan suar…

Sesajen dalam Islam: Antara Tradisi dan Ketuhanan

Sesajen atau pancenan adalah praktik yang telah lama melintasi garis waktu dalam kebudayaan Jawa dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Praktik ini s…

Puisi: Misalnya Saja (Karya Sapardi Djoko Damono)

Misalnya Saja misalnya saja cahaya yang hilang timbul di permukaan surat adalah selamat tinggal. Tetapi Raden Panji akan terus juga bernyanyi (entah …

Puisi: Yang Lewat (Karya Sapardi Djoko Damono)

Yang Lewat Yang berkelebat lewat itu? Yang tak putus-putusnya bergegas itu? Yang tak hendak membedakan berangkat atau kembali, sampai atau pergi, kem…

Puisi: Setangan Kenangan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Setangan Kenangan Siapakah gerangan yang sengaja menjatuhkan     setangan di lorong yang berlumpur itu. Soalnya,     tengah malam ketika seluruh …

Puisi: Pour Dons (Karya Sapardi Djoko Damono)

Pour Dons Sepanjang jalan layang itu di belakang kemudi ia bersenandung menatap lurus ke depan sesekali mengerdipkan mata dan dengan teratur men…
© Sepenuhnya. All rights reserved.