Postingan

Puisi: Dari Kota (Karya Mahatmanto)

Dari Kota Teman sepermainan selagi kecil teman mengaji di surau kiai university zaman bahari Sekarang datang membawa mobil pulang…

Puisi: Biarkan Lepas! (Karya Mahatmanto)

Biarkan Lepas! Katakanlah, saudara aku layang-layang salah rangkaian ta' dapat melayang tenang di angin sepoi ta' dapat mel…

Puisi: Rizki Jiwa (Karya Mahatmanto)

Rizki Jiwa Ketika aku mulai membujur berbaring di tempat tidur, bisikku: Ya Allah Kuddus berilah aku mimpi yang bagus Dan ketik…

Puisi: Buta dan Kesangsian (Karya Mahatmanto)

Buta dan Kesangsian Buta bersatu dalam gelap – mari kubimbing menuju timur ke kesiangan yang terang – Aku menurut kemana saja d…

Puisi: Bulan Bebas (Karya Mahatmanto)

Bulan Bebas Kau katakan disangkup awan, sedang ia di cakrawala, bebas di celah daun, pada hal ia di langit luas. Rasakan berjalan…

Puisi: Langgar Kulur (Karya Mahatmanto)

Langgar Kulur Jarum jam 'lah diam Tiada bergerak berdetak lagi. Surau sunyi ditinggalkan santri pergi tiada kembali Tembok gi…

Puisi: Madrasah Muhammadiyah (Karya Mahatmanto)

Madrasah Muhammadiyah Gedung ini telah beberapa lama dahulu kutinggalkan pergi. Sekarang kutengok kembali, berderit kubuka pintu,…

Puisi: Putaran Bumi (Karya Mahatmanto)

Putaran Bumi Ya, seperti pula kata kiai tiada semua dibenarkan Tuhan. Bumi melayang sepanjang cakrawala bagai buaian berayun meling…

Puisi: Cakar atau Ekor? (Karya Mahatmanto)

Cakar atau Ekor? Di mana batas? semua hendak serba bebas melanggar, meliar. Bukankah setiap selalau hendak serba baru, jadi meni…
© Sepenuhnya. All rights reserved.