Postingan

Puisi: Membantu Ibu (Karya Muhisom Setiaki)

Membantu Ibu Aku sering sekali mendengar Suara air gemericik pagi sekali Sebelum ayam berkokok Sebelum suara azan subuh berkumandang Ibuku sudah bang…

Puisi: Kaba dari Kampung (Karya Harris Effendi Thahar)

Kaba dari Kampung tak gabak di hulu tak cawang di langit banjir melanda batang padi dari bukit tak berkayu dari lurah tak berbatu ada tiung menghimba…

Puisi: Bukit Cina (Karya Harris Effendi Thahar)

Bukit Cina Tempo hari aku ke sini dan tamu-tamu-Mu Melirik ke pantai padang tak seberapa jauh aku menoleh berkali-kali hari pun penuh kasih pada ke M…

Puisi: Anak-Anak yang Berubah (Karya Diah Hadaning)

Anak-Anak yang Berubah Anak-anak telah tumbuh oleh rabuk kimiawi Anak-anak telah pintar bilang tidak dar…

Puisi: Bahasa Ibu (Karya Hillari Dita Regi)

Bahasa Ibu bahasa ibu adalah bahasa jujur dan sederhana yang tak kenal lelah diajarkan sejak mulut kita belajar mengeja dengan irama dan nada terbata…

Puisi: Lagu Bunga (Karya Harris Effendi Thahar)

Lagu Bunga Lagu bunga sebelum layu Lagu duka sesudah itu Lagu sangsi nyalakan api Tentang kupu dan bunga Tentang kehilangan semata Tentang dendamku y…

Puisi: Mengapa Aku Terdiam (Karya Harris Effendi Thahar)

Mengapa Aku Terdiam Setelah kupasang puluhan dusta engkau tersenyum percaya aku terbeliak sengsara Lalu mengapa aku terdiam Padang, Februari 1973 Sum…

Puisi: Sungaiku Sarat Beban (Karya Diah Hadaning)

Sungaiku Sarat Beban Yang sebening kaca saat diciptakan yang menyemai segala mula kehidupan yang hadirkan n…

Puisi: Tunangan (Karya Alex R. Nainggolan)

Tunangan adakah yang lebih baik selain bersama? ingin aku melangkah jauh menemukan kembali lorong-lorong yang kini telah mengecil…
© Sepenuhnya. All rights reserved.