Puisi: Sesudah Perjalanan (Karya Medy Loekito) Sesudah Perjalanan Tak ingin lagi aku pergi sebab sepanjang jalan duka kian sarat sedang punggungku sudah b…
Puisi: Kampung Naga (Karya Medy Loekito) Kampung Naga Di sini keindahan bernyanyi tanpa ada telinga yang mendengar dan keramaian merebak tanpa pan…
Puisi: Menatap Lukisan Anakku (Karya Medy Loekito) Menatap Lukisan Anakku (Bergulir bulan dari bukit ke bukit) "anakku, anakku, jangan biarkan bukit melumat bulan nanti gelita alam ole…
Puisi: Doa (Karya Medy Loekito) Doa Bukit-bukit di hatiku Ditumbuhi semak-semak berduri Tak lagi bertunas Tak lagi berbunga Tuhan, ulurka…
Puisi: Pengemis Perempuan dan Anaknya (Karya Medy Loekito) Pengemis Perempuan dan Anaknya Ketika dadanya kering dari air susu disuapinya lapar anaknya dengan jiwa yang lari ke awan-awan meremasny…
Puisi: Sajak Malam (Karya Medy Loekito) Sajak Malam Angin meniti bambu memetik rembulan. Sumber: Airmata Tuhan (2009) Analisis Puisi: Puisi "Sajak Malam" karya Medy …
Puisi: Hanya (Karya Medy Loekito) Hanya Rindu tak pernah menyakiti Ia bara di diam gelora Ia hampa di hening harap. Sumber: Airmata …
Puisi: Laut (Karya Medy Loekito) Laut Lepas terbang membenam jalaku kala malam-malam menyita bayang wajahmu nan rupawan dalam kebiruan yang …
Puisi: Danau Maninjau (Karya Medy Loekito) Danau Maninjau Di biru danau Maninjau tangan Tuhan menabur bintang yang memijar di mata ikan-ikan. Sumber…