Puisi: Lamunan Aborijin (Karya Subagio Sastrowardoyo) Lamunan Aborijin Masa lalu adalah panas terik di padang pasir dan berkelana di zaman mimpi tak bertepi. M…
Puisi: Puisi buat Sahabat (Karya Rini Intama) Puisi buat Sahabat di sana kau menulis dunia seperti menoreh sejarah tak sengaja bagaimana penamu bicara jenaka penuh tawa ah... menabur pesona-peson…
Puisi: Perempuan Itu Menulis Puisinya (Karya Rini Intama) Perempuan Itu Menulis Puisinya (Kepada Perempuan) Perempuan itu menulis puisinya, pada sebuah lagu kutitip…
Puisi: Tanpa Mawar (Karya Rini Intama) Tanpa Mawar Kau datang tanpa mawar Hanya benang dari layang-layang yang sudah kau terbangkan di pantai Kau b…
Puisi: Habis Waktu (Karya Rini Intama) Habis Waktu Waktu telah habis terkikis dalam telapak jejak bergaris garis tak lagi sempat menadah rinai gerimis…
Puisi: Bukit Berkabut (Karya Rini Intama) Bukit Berkabut Angin yang menghembus seperti musik yang bertempo lambat. Kisah pemetik teh di bukit berkab…
Puisi: Secangkir Kopi (Karya Rini Intama) Secangkir Kopi Kesederhanaan .... dalam tutur cinta memaknai hari di keindahannya waktu-waktuku berlalu …
Puisi: Tanah Asal (Karya Rini Intama) Tanah Asal Menghitung detik yang menimbun luka tanpa kata tak perlu lagi ada tanya tentang berapa, apa dan bagai…
Puisi: Kisah Pesawat Kertas (Karya Rini Intama) Kisah Pesawat Kertas Di sepinggan rindu yang senyap lantas lirih aku berkata maaf sudah mengetuk pintu dan…